Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Semarang - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU 44.595.02 di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak tutup karena terendam banjir pada Ahad, 17 Maret 2024. Banjir kembali menerjang wilayah tersebut setelah tanggul Sungai Wulan di perbatasan antara Kabupaten Demak dan Kudus jebol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SPBU di tepi Jalur Pantai Utara atau Pantura tersebut berhenti beroperasi karena terendam banjir cukup dalam. "SPBU ini yang henti operasi karena setinggi paha airnya," ujar Penjabat Sementara Area Manager Communication, Relations, and CSR Pertamina Patra Niaga Region Jawa Bagian Tengah, Marthia Mulia Asri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banjir juga berdampak pada distribusi BBM reguler dari Integrated Terminal Semarang menuju daerah di sebelah timur Kabupaten Demak. "Maka pengiriman BBM dari Semarang harus memutar ke Welahan Kabupaten Jepara," kata Marthia.
Rute memutar tersebut berdampak pada kemungkinan keterlambatan pasokan BBM ke wilayah Karesidenan Pati. "Sehingga dampaknya waktu pengiriman 2-3 jam lebih lama dari kondisi normal," ujarnya.
Untuk mengantisipasi keterlambatan tersebut, selain dari Kota Semarang, distribusi BBM ke wilayah tersebut juga dibantu dari Rembang. Langkah alternatif serupa telah dilakukan ketika Banjir merendam akses Integrated Semarang pada Rabu lalu, 13 Maret 2024.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Demak Ajun Komisaris Lingga Ramadhani menyebutkan, kendaraan yang hendak melintasi Jalur Pantura Demak-Kudus dialihkan melalui Jepara. "Kembali tergenang akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan 15 meter. Akses terputus. Jadi kami alihkan seperti kemarin lewat Mijen-Welahan-Jepara," ucapnya.
Pada Kamis lalu, 8 Februari 2024, banjir juga merendam lokasi yang sama. Ketika itu banjir menggenangi Jalur Pantura serta pemukiman dan lahan pertanian di sekitarnya selama sepekan lebih.
Ribuan warga mengungsi tersebar di desa-desa lain yang tak terkena banjir. Akibat banjir tersebut pemungutan suara di desa terdampak banjir diundur. Sementara tanaman padi siap panen milik warga rusak setelah terendam air selama sepekan.
Kini setelah warga kembali ke rumahnya dan membersihkan barang-barang yang terendam air bercampur lumpur banjir kembali datang.