Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Sri Mulyani: Urbanisasi Berdampak Positif Bagi Ekonomi

Sri Mulyani mengatakan urbanisasi memberi dampak positif bagi ekonomi.

19 Desember 2017 | 13.23 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Perbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. TEMPO/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan urbanisasi memberi dampak positif bagi ekonomi. Salah satunya menjaga pertumbuhan ekonomi negara berkembang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Sri Mulyani menuturkan urbanisasi dapat mendorong konsumsi rumah tangga, investasi, hingga pengeluaran pemerintah. "Dampak lanjutannya adalah menopang pertumbuhan ekonomi," kata dia dalam seminar bertajuk Managing Urbanization for Sustainable Cities di Shangri-la Hotel, Jakarta, Selasa, 19 Desember 2017. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut dia, urbanisasi juga mampu membuka lapangan kerja. Dampaknya, angka pengangguran dan kemiskinan bisa menurun. 

Urbanisasi juga identik dengan kenaikan pendapatan. Sri Mulyani menuturkan tidak ada satu pun negara di dunia ini yang bisa mencapai status kelas menengah tanpa perpindahan manusia yang signifikan dari desa ke kota. 

Berdasarkan analisa Bank Dunia, pertumbuhan satu persen populasi di kota mendorong pertumbuhan PDB per kapita. Di India, pertumbuhannya bisa mencapai 13 persen. Sementara setiap populasi urban tumbuh satu persen di Cina, PDB per kapita mereka naik 10 persen dan di Thailand tumbuh 7 persen. 

Sayangnya, pertumbuhan PDB per kapita di Indonesia hanya 4 persen untuk setiap kenaikan 1 persen populasi di kota. "Banyak kota yang menderita infrastruktur gap yang akut, dari publik transportasi, sanitasi, saluran air, pengelolaan sampah, sehingga populasi pindah dari desa ke kota tapi di kota tidak dapat lingkungan yang lebih baik," ujarnya. 

Proyek-proyek infrastruktur yang tengah dibangun saat ini diharapkan mampu mengejar ketertinggalan. Pasalnya tanpa perencanaan yang baik, urbanisasi justru membawa dampak negatif. Terlebih lagi, sebanyak 75 persen dari populasi dunia diperkirakan akan tinggal di perkotaan pada 2050.

Dia menuturkan pemerintah harus bisa menciptakan urbanisasi yang efisien, inklusif, dan berkelanjutan. Selain itu, pemerintah harus mampu menciptakan tempat tinggal yang heterogen. "Dari situ akan muncul inovasi dan produktivitas di Indonesia," ujar Sri Mulyani

 

Vindry Florentin

Vindry Florentin

Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran tahun 2015 dan bergabung dengan Tempo di tahun yang sama. Kini meliput isu seputar ekonomi dan bisnis. Salah satu host siniar Jelasin Dong! di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus