Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Sri Mulyani Usul Anak SD Diajari Pasar Modal seperti di Cina dan AS, Ini Reaksi Mendikdasmen

Ilmu soal pasar modal dipertimbangkan untuk diajarkan kepada para siswa di tingkat dasar dan menengah seperti diusulkan Menkeu Sri Mulyani

7 Januari 2025 | 14.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menkeu Sri Mulyani dalam kegiatan @kemenkeumengajar di SMAN 1 Tanjung Pandan, Bangka Belitung, Oktober 2024. Instagram@smindrawati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ilmu soal pasar modal dipertimbangkan untuk diajarkan kepada para siswa di tingkat dasar dan menengah, kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti merespons usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menkeu mengatakan, edukasi pasar modal saat ini sebaiknya tidak hanya sekadar diajarkan di bangku kuliah saja, namun harus diajarkan sedari tingkat sekolah dasar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mungkin pasar modal itu bisa saja nanti menjadi bagian dari pengajaran di matematika atau dalam pelajaran ekonomi dan sebagainya," kata Abdul Mu'ti di Jakarta, Selasa, 7 Januari 2025, seperti dikutip Antara.

Abdul Mu'ti mengungkapkan berbagai keilmuan termasuk di antaranya yang berkenaan dengan pasar modal merupakan bagian dari prinsip deep learning, yang kini diupayakan oleh Kemendikdasmen agar para pembelajar terintegrasi dengan banyak aspek dalam kaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Namun demikian, ia belum dapat memastikan apakah ilmu pasar modal akan dimasukkan ke dalam kurikulum yang akan datang, sebab hal tersebut belum menjadi bahasan di internal Kemendikdasmen pada saat ini.

"Soal kurikulum belum kita bahas ya. Banyak sekali usulan yang kalau semua diakomodir nanti pelajarannya bisa 100 mata pelajaran," ujar Abdul Mu'ti.

Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa edukasi pasar modal saat ini tidak hanya sekedar diajarkan di bangku kuliah saja, namun harus diajarkan sedari tingkat SD.

"Sekarang saham ini sudah mulai diajarkan bukan di tingkat mahasiswa lagi bahkan di tingkat sekolah dasar, sehingga mereka menjadi getting familiar dengan Bursa Efek," ujar Sri Mulyani pada 2 Januari lalu.

Ia mengatakan apabila hal tersebut dapat diterapkan, maka edukasi pasar modal bisa masuk ke dalam kurikulum pembelajaran sekolah.

"Kalau kita bersama-sama, nanti masuk ke kurikulum. Bagaimana cara penyampaiannya dan bagaimana mereka merasa terbiasa dengan transaksi, tentunya kalau masyarakat sudah mulai mendiversifikasi tabungan dan menciptakan pendalaman," ucap Sri Mulyani.

Belajar dari AS dan Cina

Federal Reserve Bank of New York menawarkan serangkaian buku komik edukasi menarik yang dirancang untuk mengajarkan anak-anak tentang uang dan konsep ekonomi seperti daya beli dan kebijakan moneter.

Menurut Investopedia, seri buku komik ini merupakan bagian dari sumber daya instruksional untuk guru, tetapi orang tua juga dapat mengunduh salinan digital atau meminta versi cetak secara gratis.

Dengan ilustrasi berwarna-warni dan alur cerita yang kreatif, komik ini menggunakan karakter imajinatif, termasuk alien, untuk menjelaskan topik keuangan dengan cara yang mudah dipahami anak-anak.

Anak-anak Cina yang berusia 6 tahun mulai dikenalkan tentang pasar saham di sekolah.

Splinter menyebutkan bahwa pemerintah Cina pada tahun 2015 telah meminta 36 sekolah dasar dan menengah di provinsi timur Guangdong untuk mengajarkan siswa cara mengelola uang dan memperdagangkan saham, menurut pernyataan dari Komisi Regulasi Sekuritas Tiongkok (CSRC).

Buku teks, yang ditulis dalam waktu 6 bulan, mencakup "contoh konkret, bahasa yang mudah dipahami, dan kartun yang menarik", kata pernyataan itu. Sebuah tim kartunis dan desainer grafis profesional diberi tugas untuk membuat teori investasi dan keuangan pribadi menarik bagi anak-anak berusia 6 tahun.

Buku teks sekolah dasar Tiongkok menyertakan definisi untuk istilah seperti "rasio harga terhadap pendapatan" atau "beli dan tahan" karena negara itu memulai kampanye untuk meningkatkan kesadaran investor.

Kementerian pendidikan Cina dan regulator sekuritas negara itu mengatakan mereka akan bekerja sama untuk "meningkatkan literasi keuangan" di kalangan pemuda Tiongkok, menurut kantor berita negara Xinhua. Para pejabat mengatakan kampanye untuk meningkatkan pemahaman tentang pasar sekuritas dan berjangka negara itu akan dimulai dengan buku teks untuk sekolah dasar dan menengah.

Selama bertahun-tahun, pihak berwenang telah berusaha meningkatkan literasi keuangan karena investor yang pensiun atau kurang cerdas telah kehilangan tabungan mereka karena skema berisiko atau penipuan.

Dengan latar belakang ekonomi Cina yang melambat, menjaga tabungan warga negara menjadi lebih penting. Selama tahun lalu, ribuan warga Cina telah kehilangan uang dalam skema pinjaman peer-to-peer yang gagal dan penipuan daring lainnya. Setidaknya satu orang, seorang wanita di provinsi Zhejiang, dilaporkan bunuh diri setelah kehilangan sekitar $40.000.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus