Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Sriwijaya Air Diisukan Bangkrut, Apa Kata Manajemen?

Maskapai penerbangan Sriwijaya Air menyatakan mereka tetap beroperasi.

26 September 2019 | 18.01 WIB

Maskapai di Indonesia yang juga menggunakan pesawat Boeing 737 Max 8 yakni Sriwijaya Air. Di seluruh dunia dilaporkan terdapat 350 unit Boeing 737 MAX 8. Saat ini, selain negara juga ada maskapai yang memutuskan untuk melarang pesawat tersebut terbang. Dok.TEMPO/Fahmi Ali
Perbesar
Maskapai di Indonesia yang juga menggunakan pesawat Boeing 737 Max 8 yakni Sriwijaya Air. Di seluruh dunia dilaporkan terdapat 350 unit Boeing 737 MAX 8. Saat ini, selain negara juga ada maskapai yang memutuskan untuk melarang pesawat tersebut terbang. Dok.TEMPO/Fahmi Ali

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Sriwijaya Air Group membantah kabar berhenti beroperasinya maskapai tersebut. Direktur Komersial PT Sriwijaya Air, Rifai Taberi menegaskan hingga saat ini Sriwijaya Air dan NAM Air masih beroperasi secara normal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Informasi stop operasi itu tidak benar. Hingga saat ini Sriwijaya Air dan NAM Air masih beroperasi melayani pelanggan. Reservasi kami pun masih tetap buka," ujar Rifai melalui keterangan tertulis, Kamis,26 September 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dia menghimbau kepada seluruh masyarakat maupun mitra kerja dan mitra usaha agar tidak resah dalam memilih pelayanan penerbangan bersama Sriwijaya Air dan NAM Air.

"Hingga saat ini kami masih terus berkomitmen dalam menjaga seluruh kegiatan operasional maupun pelayanan penerbangan dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan dalam setiap penerbangan," tutup Rifai.

Sebelumnya, Garuda Indonesia Group memutuskan untuk mencabut logo perusahaan maskapai plat merah tersebut pada armada Sriwijaya Air menindaklanjuti perkembangan atas polemik kerja sama manajemen (KSM) antara Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group.

Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan mengatakan pencabutan logo tersebut merupakan upaya dalam menjaga nama baik Garuda Indonesia Group.

"Pencabutan logo Garuda Indonesia pada armada Sriwijaya Air tersebut merupakan upaya dalam menjaga brand Garuda Indonesia Group khususnya mempertimbangkan konsistensi layanan Sriwijaya Air Group yang tidak sejalan dengan standarisasi layanan Garuda Indonesia Group sejak adanya dispute KSM tersebut," kata Ikhsan, 23 September 2019.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus