Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Staf Khusus Menteri BUMN Bantah Erick Thohir Minta Borong Dolar, Ini Siaran Pers Lengkapnya

Staf Khusus Menteri BUMN membantah Erick Thohir memerintahkan perusahaan pelat merah memborong dolar AS sebagai upaya mengantisipasi dampak geopolitik

19 April 2024 | 17.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/Randy

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus III Menteri Badan Usaha Milik Negara, Arya Sinulingga, membantah bahwa Menteri BUMN Erick Thohir memerintahkan perusahaan pelat merah untuk memborong dolar AS sebagai upaya mengantisipasi dampak geopolitik global.

"Enggak pernah ada Pak Erick ngomong seperti itu, ini kayaknya ada yang spin (melintir) omongan," ujar Arya, di Jakarta, Jumat, 19 April 2024, seperti dikutip Antara.

Arya menegaskan, Erick Thohir tidak pernah sekalipun meminta korporasi yang berada di bawah BUMN untuk segera membeli dolar AS dalam jumlah besar.

Lebih lanjut, Arya menyebut, Kementerian BUMN senantiasa mendukung berbagai upaya Pemerintah untuk melindungi perekonomian Indonesia agar tidak terdampak dengan situasi geopolitik yang terus memanas.

"Pak Erick itu setuju dengan yang disampaikan oleh Pak Airlangga (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto), jadi tidak pernah Pak Erick itu menyuruh BUMN untuk memborong dolar," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah muncul berita Erick minta BUMN seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, dan MIND ID mengoptimalkan pembelian dolar, Airlangga menyatakan langkah itu tidak tepat dilakukan ketika dolar sedang tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejumlah media menurunkan berita tentang permintaan Erick agar BUMN membeli dolar dari perrnyataan di siaran pers Kementerian BUMN: "Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar mengoptimalkan pembelian dolar AS dalam jumlah besar dalam waktu singkat."

Berikut ini siaran pers dari Humas Kementerian BUMN, yang diterbitkan Kamis, 18 April 2024, yang berbuntut bantahan Arya Sinulingga tersebut.

PRESS RELEASE

NOMOR PR-28/S.MBU.B/04/2024

TENTANG

Erick Siapkan BUMN Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global

JAKARTA, 18 April 2024 - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperingatkan BUMN untuk mengantisipasi dampak dari gejolak ekonomi dan geopolitik dunia. Erick mencontohkan inflasi AS sebesar 3,5 persen membuat langkah the Fed menurunkan suku bunga acuan (Fed Fund Rate) tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

"Situasi geopolitik juga semakin bergejolak dengan memanasnya konflik Israel dan Iran beberapa hari yang lalu," ujar Erick di Jakarta, Rabu (17/4/2024).

Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.

"Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat," lanjut dia.

Erick menyampaikan dua hal tersebut telah melemahkan rupiah menjadi Rp 16.000-16.300 per dolar AS dalam beberapa hari kebelakang. Nilai tukar ini bahkan bisa mencapai lebih dari Rp 16.500 apabila tensi geopolitik tidak menurun.

Erick menilai suituasi ekonomi dan geopolitik tersebut sudah dan akan berdampak kepada Indonesia melalui Foreign Outflow dana investasi yang akan memicu melemahnya rupiah dan naiknya imbal hasil obligasi. Kemudian juga semakin mahalnya biaya impor bahan baku dan pangan karena gangguan rantai pasok.

"Dan akan menggerus neraca perdagangan Indonesia," sambung Erick.

Oleh karena itu, Erick meminta BUMN melakukan langkah cepat dalam meminimalisasi dampak global melalui peninjauan ulang ulang biaya operasional belanja modal, utang yang akan jatuh tempo, rencana aksi korporasi, serta melakukan uji stres dalam melihat kondisi BUMN dalam situasi terkini.

Erick meminta BUMN perbankan menjaga secara proporsional porsi kredit yang terdampak oleh volatilitas rupiah, suku bunga, dan harga minyak. Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar mengoptimalkan pembelian dolar AS dalam jumlah besar dalam waktu singkat.

"Serta melakukan kajian sensitivitas terhadap pembayaran pokok dan atau bunga utang dalam dolar yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat," lanjut Erick.

Selain itu, sambung Erick, BUMN yang berorientasi pasar ekspor seperti Pertambangan MIND ID, perkebunan PTPN bisa memanfaatkan tren kenaikan harga ini untuk memitigasi tergerusnya neraca perdagangan. Erick mengatakan BUMN yang memiliki utang luar negeri atau berencana menerbitkan instrumen dalam dolar AS agar mengkaji opsi hedging untuk meminimalisasi dampak fluktuasi kurs.

"Seluruh BUMN diharapkan dapat waspada dan awas dengan memantau situasi saat ini, mengingat kemungkinan terjadi kenaikan tingkat suku bunga dalam waktu dekat," kata Erick.

Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global. Nicke menyebut fluktuasi minyak dunia akan kian dinamis pasca meningkatnya ketegangan yang terjadi di timur tengah.

"Kita sejak awal telah menyiapkan upaya dalam mengendalikan biaya, mulai dari seperti pemilihan crude yang optimal, pengelolaan inventory, efisiensi biaya pengangkutan dan maksimalisasi produksi high valuable product," ujar Nicke.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso memastikan BRI akan menerapkan langkah ketat dalam rencana aksi korporasi ke depan. BRI, lanjut Sunarso, juga berkomitmen penuh menjaga porsi kredit yang terdampak oleh volatilitas rupiah, suku bunga, dan harga minyak secara proporsional.

"Tentu seperti arahan Pak Menteri, kita akan melaksanakan uji stres dan juga memonitor dengan saksama dampak ekonomi dan geopolitik global terhadap kondisi di tanah air," kata Sunarso.

Demikian siaran pers ini dibuat untuk disebarluaskan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 18 April 2024

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Fasilitasi Dukungan Strategis, Rachman Ferry Isfianto

Yudono Yanuar

Yudono Yanuar

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus