Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

TADA Menjaga Pelanggan Setia

TADA membantu produsen berinovasi dalam pemasaran produk dan penguatan basis konsumen.

14 Agustus 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Startup Tada merupakan platform retensi pelanggan berbasis data berupa program loyalty. TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • TADA menyediakan beragam fitur pengelola loyalitas konsumen untuk korporat.

  • Sejumlah brand, seperti AXA, Allianz, Bank DBS, dan Häagen Dazs, menjadi klien TADA.

  • TADA meraih pendanaan dari modal ventura lokal dan investor asing.

Bila dikelola dengan baik, pelanggan bisa menjadi mitra bisnis paling andal. Kalimat itu dicamkan betul oleh Antonius Taufan saat mendirikan TADA, start-up atau perusahaan rintisan penyedia teknologi pemasaran. “Banyak pebisnis yang hanya berfokus mencari konsumen baru dan mengesampingkan retensi pelanggan,” kata dia kepada Tempo, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelum mengembangkan bisnis retensi pelanggan dengan brand TADA, Taufan awalnya hanya membuat laman web bernama Fokado pada April 2012. Fokado menyediakan jasa experience gifting atau pemberian hadiah dari penjual kepada konsumennya. Tim Fokado memasang pilihan hadiah, seperti e-voucher atau barang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seiring dengan waktu berjalan, Taufan sadar bahwa strategi pemberian bonus di setiap transaksi ampuh memikat pelanggan. Cara ini biasa menjadi senjata bagi produsen dan distributor untuk menjaga pasar masing-masing.

Konsep itu kemudian dikembangkan Taufan menjadi jasa business to business (B2B) di level korporasi. Dia mengubah Fokado menjadi TADA yang membantu perusahaan mengelola retensi konsumen. “Kami juga ingin menghubungkan klien ke pelaku bisnis lainnya yang ada dalam network TADA,” ujar dia.

TADA pun bermitra dengan sejumlah brand, seperti AXA, Allianz, Bank DBS, hingga es krim Häagen Dazs. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, yang mengelola minimarket Alfamart, juga masuk dalam daftar klien TADA, yang belakangan ikut berinvestasi pada Juni tahun lalu. Peralihan tren belanja fisik ke online pada masa pandemi juga membuat jasa TADA dipakai e-commerce, seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada.

Managing Director & Founder TADA, Antonius Taufan. Dok. TADA

Untuk menjaga loyalitas konsumen, Taufan dan tim TADA menawarkan beberapa fitur utama, seperti Point Collection yang bisa mengkonversikan transaksi dalam kelipatan tertentu menjadi hadiah. Ada pula fitur Dynamic Rewards yang menghitung poin untuk bonus berdasarkan frekuensi kunjungan pelanggan.

Sedangkan fitur Paid Membership memungkinkan pelanggan mendapat layanan eksklusif dan membuat mereka semakin sering berbelanja. “Konsumen baru kami beri welcome rewards, dan bonus pada kunjungan berikutnya diperbesar sehingga memancing mereka untuk kembali,” kata Taufan.

Fitur Social Commerce pun menjadi andalan di tengah peningkatan penggunaan media sosial. Pelanggan, kata Taufan, bisa menggali penghasilan dengan membantu promosi produk. Pembeli bisa lebih yakin pada kualitas produk yang diperkenalkan oleh teman sendiri. Hal ini sekaligus menjadi salah satu bentuk perlindungan konsumen.

Maraknya digitalisasi setelah merebaknya pandemi Covid-19 berperan terhadap pengembangan bisnis TADA. Klien TADA pun kini tersebar di Malaysia, Singapura, Filipina, dan Australia. "Ekspansi regional akan jadi fokus kami tahun ini," kata Taufan.

Modal tak jadi soal. Tim TADA sudah menjaring pendanaan bertahap. Pendanaan yang terakhir adalah seri B1 yang datang dari modal ventura ternama, seperti MDI Ventures milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. TADA masuk dalam daftar start-up yang didanai Telkomsel Mitra Inovasi (TMI). Pemodal lainnya adalah Finch Capital, investor asal Eropa yang sedang berfokus pada Asia Tenggara, serta Sovereign’s Capital dari Amerika Serikat. Pendanaan terakhir cair pada kuartal kedua tahun ini dari Giftee Inc asal Jepang. 

YOHANES PASKALIS


Start-up TADA merupakan platform retensi pelanggan berbasis data berupa program loyalty. TEMPO/Nurdiansah

 

Profil TADA

Nama perusahaan: PT Aksi Visitama

Tanggal pendirian: 4 April 2012

Sektor usaha: teknologi pemasaran

Pendiri: Antonius Taufan (Chief Executive Officer)

Pendanaan: MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), Finch Capital, Sovereign’s Capital, Giftee Inc

Alamat: Mega Plaza, Jalan H R. Rasuna Said Kaveling C3, Jakarta Selatan

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus