Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Sulitnya Cari Koki Masakan Indonesia

Ahli sajian masakan Tanah Air, William Wongso, mengatakan, saat ini sulit mencari ahli masak atau koki masakan Indonesia.

14 Juli 2018 | 06.39 WIB

William Wongso dengan bukunya Cita Rasa Indonesia (Foto : ISTIMEWA)
Perbesar
William Wongso dengan bukunya Cita Rasa Indonesia (Foto : ISTIMEWA)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli sajian masakan Tanah Air, William Wongso, mengatakan, saat ini sulit mencari ahli masak atau koki masakan Indonesia. "Contohnya kalau kedutaan besar kita mencari koki masakan Indonesia, sulit sekali menemukannya. Kondisi ini berbeda dengan masakan dari negara lain," ujar dia, dalam acara "Pesona Rendang Nusantara: Mengenal Lebih Dekat Cita Rasa Rendang Indonesia" oleh Universitas Podomoro, di Jakarta, Jumat 13 Juli 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kondisi itu berbeda dengan negara lain, lanjut dia, yang mudah mendapatkan koki. Ia mencontohkan untuk masakan Korea Selatan. Wongso menceritakan saat suatu kedutaan besar negara sahabat di Indonesia membuka lowongan koki, yang ingin berkarier di bidang itu lebih dari 20 orang dan sebagian besar adalah anak muda.

Baca: Heboh Rendang Crispy, Ini Fakta Rendang Kata William Wongso

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Oleh karena itu, lanjut dia, perlu ada upaya agar generasi muda tertarik untuk mempelajari makanan Indonesia. "Semua senang dengan makanan Indonesia, terutama rendang, tapi sayangnya restoran Indonesia di luar negeri tidak banyak. Berbeda dengan masakan Vietnam, yang jumlahnya mencapai 5.000 restoran di seluruh dunia," kata William Wongso.

Selain itu sulit juga mendapatkan bahan-bahan makanan yang asli dari Tanah Air. Menurut dia, perlu upaya dari pemerintah agar bahan baku makanan Indonesia bisa tersebar di seluruh dunia.

Baca: Cita Rasa Indonesia, Begini William Wongso Menuliskannya

Dekan Fakultas Sosial Universitas Podomoro, Dea Prasetyawati, mengatakan, acara itu bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas kuliah yang diberikan. "Proses belajar seperti itu, memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk dapat bekerja sama dengan mahasiswa lainnya," kata dia.

Dea menjelaskan, mereka berupaya terus melestarikan kekayaan budaya nasional. Salah satunya melalui kepedulian dalam melestarikan cita rasa rendang. "Kami sebagai institusi pendidikan berupaya, ikut melestarikan cita rasa rendang, sebagai salah satu kekayaan gastronomi Indonesia," kata Prasetyawati.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus