Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Siapa Pemilik Taksi Listrik Xanh SM dari Vietnam

Xanh SM, operator taksi Vietnam, gencar berekspansi di Indonesia. Terhubung dengan produsen kendaraan listrik.

5 Januari 2025 | 08.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Armada taksi Xanh SM Indonesia di Jalan Raya Limo , Kota Depok, 31 Desember 2024. Tempo/Amston Probel EKO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Xanh SM beroperasi di Jakarta sejak 18 Desember 2024.

  • Operator taksi kian gencar memakai armada mobil listrik.

  • Bluebird dan Grab menambah ribuan unit kendaraan listrik.

MOBIL taksi berwarna hijau kebiruan itu tiba di Cikini, Jakarta Pusat, sepuluh menit setelah dipesan lewat aplikasi telepon seluler. Dari kejauhan, terlihat logo "V" di bagian hidung taksi berpelat kuning dengan garis biru di bawahnya, pertanda bahwa kendaraan ini adalah mobil listrik. Di bagian pintunya terlihat tulisan "Xanh SM".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Inilah taksi baru yang beroperasi di Ibu Kota sejak 18 Desember 2024. Xanh SM adalah taksi asal Vietnam yang dioperasikan perusahaan bernama Green and Smart Mobility Joint Stock Company (GSM). Berbeda dengan perusahaan taksi lain di Indonesia, Xanh SM hanya mengoperasikan mobil listrik. “Sejak diluncurkan, kami telah menarik minat para pelanggan yang mengutamakan pilihan transportasi ramah lingkungan di Indonesia,” kata Global Chief Executive Officer GSM Nguyen Van Thanh alias Steve kepada Tempo, Kamis, 26 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Xanh SM menggunakan mobil listrik buatan Vietnam, VinFast seri VF e34 Limogreen. Mobil berkapasitas lima penumpang ini dapat menempuh jarak hingga 277 kilometer ketika baterainya terisi penuh. Pengisian dayanya hanya memerlukan waktu 27 menit. Tak hanya menjadi taksi Xanh SM, VinFast VF e34 sudah dipasarkan di Indonesia dengan harga mulai dari Rp 315 juta belum termasuk baterai. 

Steve mengatakan Xanh SM mematok Rp 9.600 untuk tarif "buka pintu" atau ongkos 1 kilometer pertama. Setelah itu, tarifnya turun menjadi Rp 5.800 per kilometer. Selama 18 Desember 2024-4 Januari 2025, Xanh SM memberlakukan diskon hingga 30 persen dengan nilai potongan tertinggi Rp 50 ribu yang berlaku untuk dua perjalanan per hari. Dengan tarif tersebut, Steve meyakini Xanh SM bisa merebut hati pengguna taksi di Indonesia. “Kami ingin menjadi perusahaan taksi listrik terdepan dengan menawarkan transportasi yang dapat diandalkan,” ujarnya. 

Tarif Xanh SM relatif bersaing jika dibandingkan dengan tarif operator yang sudah lama beroperasi di Indonesia. Bluebird, misalnya, mengutip tarif buka pintu taksi reguler Rp 9.000 dan Rp 10 ribu untuk taksi listrik yang memakai mobil BYD serta Toyota Prius. Adapun tarif per kilometer taksi reguler Rp 6.000 untuk jarak di bawah 10 kilometer, Rp 5.200 jarak 10-30 kilometer, dan Rp 5.000 jarak di atas 30 kilometer. Sedangkan tarif per kilometer taksi listrik Bluebird Rp 6.300. 

Sebelum berjalan di Indonesia, Xanh SM beroperasi di Vietnam dan Laos. Menurut Steve, perusahaannya berekspansi ke Indonesia karena pasarnya sangat menarik. “Sebagai negara tetangga dekat Vietnam, Indonesia merupakan tujuan alami bagi Xanh SM dalam perjalanannya menuju ekspansi internasional,” tuturnya. 

Xanh SM, yang didirikan pengusaha Vietnam, Pham Nhat Vuong, pada 6 Maret 2023, memperluas wilayah operasinya di luar negeri seiring dengan pemasaran mobil listrik VinFast. VinFast tak bisa dilepaskan dari Xanh SM lantaran Pham adalah pemimpin Vingroup, grup usaha yang juga menaungi produsen kendaraan listrik itu. Selain memproduksi kendaraan listrik, Vingroup menjalankan bisnis kecerdasan buatan, pengembangan perangkat lunak, keamanan Internet, data raya (big data), juga real estat. Sebagai konglomerat di negaranya, Pham memiliki kekayaan US$ 4,1 miliar atau sekitar Rp 22,73 triliun. 

Di awal kemunculannya, Xanh SM beroperasi di Hanoi dan Kota Ho Chi Minh pada April 2023. Destinasi ekspansi internasional pertamanya adalah Vientiane, Laos, pada November 2023. GSM selaku operator Xanh SM memiliki dua lini bisnis, yaitu pemesanan mobil listrik dan penyewaan mobil serta sepeda motor listrik. Hingga kini GSM telah berinvestasi untuk menyediakan 20 ribu mobil dan 60 ribu sepeda motor listrik. 

Selain menyediakan layanan perjalanan dengan kendaraan elektrik, GSM menyewakan kendaraan kepada perusahaan transportasi. Langkah ini sesuai dengan komitmen perusahaan yang dilampirkan dalam situs resminya, yakni “memperkenalkan kendaraan listrik VinFast secara luas serta menciptakan kebiasaan baru yang cerdas dan ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari”.

Sebelum Xanh SM masuk, VinFast dikenal masyarakat Indonesia setelah mengikuti pameran otomotif tahunan Indonesia International Motor Show 2024. Pada 13 Januari 2024, Joko Widodo semasa menjabat presiden pernah bertandang ke kantor dan pabrik mobil listrik VinFast di Vietnam. Ketika itu Jokowi mengatakan akan mendukung rencana investasi VinFast di Indonesia. VinFast kemudian membangun pabrik mobil listrik di Subang, Jawa Barat, sejak 15 Juli 2024. Pabrik yang berdiri di lahan seluas 170 hektare itu akan memiliki kapasitas produksi 50 ribu unit mobil listrik per tahun.

Dalam ekspansi di Indonesia, Steve mengatakan, salah satu tantangan Xanh SM adalah pengembangan stasiun pengisian daya listrik. Dia mengklaim sudah menerapkan dua strategi. Yang pertama adalah membangun stasiun pengisian daya di depot Xanh SM. Kedua, bermitra dengan salah satu perusahaan pengisian daya asal Vietnam, V-Green, yang juga didirikan Pham Nhat Vuong. V-Green pada Desember 2024 mengumumkan rencana pembangunan jaringan stasiun pengisian kendaraan listrik umum di Indonesia mulai Januari 2025. 

Karena itu, Steve merasa Xanh SM memiliki keunikan dalam bisnis taksi di Indonesia. Sebab, Xanh SM selaku operator, VinFast sebagai penyedia armada, dan V-Green sebagai pemasok energi listrik adalah perusahaan yang terafiliasi satu sama lain. Walhasil, Steve merasa perusahaannya tidak mempunyai pesaing. “Kami juga memiliki segmen pelanggan yang berbeda,” katanya. Xanh SM akan menambah jumlah taksi listrik hingga 10 ribu di Indonesia pada 2025. Dari Jakarta, Xanh SM akan beroperasi di Bali. 

Xanh SM bukan operator taksi listrik pertama di Indonesia. Bluebird dan Grab sudah menyediakan layanan serupa di Tanah Air kendati hanya sebagian armada mereka yang memakai kendaraan listrik. Bluebird, yang meluncurkan layanan taksi listrik pada 2019, telah memiliki lebih dari 300 kendaraan elektrik yang beroperasi di Jakarta, Semarang, Bali, Balikpapan, dan Medan. Sedangkan Grab, yang meluncurkan taksi listrik pada Januari 2020, sudah mempunyai 11 ribu mobil dan sepeda motor elektrik. 

Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Adrianto Djokosoetono mengatakan perusahaannya akan terus berinovasi, termasuk dengan menyediakan kendaraan listrik. Dia mengklaim Bluebird sebagai perusahaan taksi pertama yang memakai kendaraan elektrik. “Bahkan saat regulasi dan infrastruktur kendaraan listrik masih belum terbentuk,” ucap Adrianto, yang akrab disapa Andre. 

Bagi Bluebird, penggunaan kendaraan listrik adalah strategi jangka panjang. Andre menyatakan Bluebird akan terus membangun ekosistem kendaraan listrik sesuai dengan visi perusahaan yang menargetkan pengurangan emisi karbon dioksida 50 persen hingga 2030.

Direktur Mobilitas dan Logistik Grab Indonesia Tyas Widyastuti juga mengatakan Grab bakal terus memperbesar armada dan memperluas area pelayanan kendaraan elektrik. Caranya antara lain melalui kemitraan strategis dengan pelaku industri kendaraan listrik. “Kolaborasi multisektor menjadi kunci mempercepat pembentukan ekosistem kendaraan listrik terintegrasi.”

Managing Partner Inventure Indonesia Yuswohady melihat kehadiran Xanh SM harus "diwaspadai" oleh perusahaan taksi di Indonesia. Sebab, dia menjelaskan, selain menawarkan harga yang kompetitif, Xanh SM membawa gimik sebagai operator moda angkutan ramah lingkungan dan efisien. 

Menurut Yuswo, gimik tersebut membuat Xanh SM bisa diterima konsumen yang peduli terhadap isu lingkungan. “Terutama generasi Z yang menentukan tren gaya hidup dan teknologi," ujarnya. Generasi Z alias gen Z adalah orang-orang yang lahir pada rentang waktu 1997-2012. 

Adapun Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies Nailul Huda menilai saat ini para penumpang transportasi umum di Indonesia masih berorientasi pada harga. Karena itu, dia memperkirakan Xanh SM bisa memperluas pasar di Indonesia jika dapat memberikan harga yang lebih murah daripada para pemain yang sudah ada. “Untuk saat ini mungkin masih sulit menggeser para pemegang pangsa pasar taksi terbesar di Indonesia.”

Vedro Immanuel, Raihan Muzzaki, Erwan Hartawan, Dicky Kurniawan berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul Gimik Listrik Taksi Vietnam

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus