Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Tangguh, sih, tangguh

Pesawat helikopter bo-105 yang dirakit iptn, sejak'75 sudah terjual 100 unit. kerja sama antara messerschmitt-bolkow-blohm (mbb) jer-bar dengan iptn. akan di produksi bn 109 untuk pasaran 7 thn mendatang.(eb)

5 Juli 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ORANG yang paling bangga melihat helikopter BO 105 jungkir balik di Pameran Dirgantara Indonesia (IAS) 86 tampaknya Hanns Arnt Vogels, Komisaris Utama merangkap Presiden Direktur Messerschmitt-Bolkow-Blohm (MBB), Jerman Barat. Bayangkan saja, sejak BO 105 diproduksi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) dengan lisensi MBB mulai 1975, hanya dalam tempo 10 tahun penjualannya mencapai 100 unit. Posisi B.J. Habibie, yang setelah diangkat memimpin IPTN kemudian dipromosikan menjadi Wakil Presiden MBB, jelas banyak membantu suksesnya penjualan itu. Wajar kalau MBB, yang tak ingin kehilangan pasarnya di sini, lalu mengikat IPTN mendirikan sebuah usaha patungn Ncue Transport Technologien di Munich. Modal dasarnya DM 100 ribu, masing-masing menyetor 50%. Pada tahap pertama ini keduanya sepakat mengembangkan bersama helikopter BN (Bolkow-Nusantara) 109. Helikopter yang punya daya jelajah sampai 600 km dengan kecepatan 200 km/jam dan mampu mengangkut lebih dari empat penumpang itu akan diproduksi dan dirakit di Jerman Barat dan Bandung. Pengkajian dasar teknologi dan segi ekonominya sedang dilakukan. Termasuk, "Taksiran biaya, hingga gampang memperkirakan dalam jumlah berapa BN 109 itu kelak bisa mencapai titik impas," kata Presdir MBB Hanns Vogels. Turunnya kegiatan eksplorasi minyak menyusul kejatuhan harganya, diakui Hanns Vogels kepada TEMPO, ikut menciutkan penjualan helikopternya. Toh, pasar terbesar untuk helikopternya itu bukan di kalangan perusahaan minyak, melainkan di instansi pemerintah -- penerima pajak migas. "Pembelian oleh instansi pemerintah dan militer penting dan nomor satu," katanya. Dan permintaan dari instansi pemerintah dan militer itu diharapkan akan muncul enam atau tujuh tahun mendatang, saat hara minyak mulai menguat, dan BN 109. Menurut salah satu stafnya, pasar untuk BN 109 yang dibuat dari pelbagai bahan komposit itu, "Memang tidak bisa dilihat sekarang, tapi beberapa tahun lagi." Jadi, jangan kaget kalau MBB bersama IPTN dan Boeing (AS), yang melihat pasar masa depan itu, juga merencanakan membuat pesawat ulang alik Atra 90 berpenumpang 75-80 atau 100-110. Sebagai induk 30 perusahaan, memang rekan yang tangguh. Soalnya tinggal apakah IPTN bisa memperoleh nilai tambah banyak dari kerja sama itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus