Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Boyolali - Kebijakan PT Angkasa Pura Indonesia menurunkan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) dan Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) berdampak langsung terhadap harga tiket pesawat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penurunan tarif tersebut diperkirakan juga turut mendongkrak jumlah penumpang maupun frekuensi penerbangan pesawat di bandara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
General Manager Bandara Adi Soemarmo Erick Rofiq Nurdin mengemukakan penurunan tarif PJP2U dan PJP4U oleh PT Angkasa Pura Indonesia sebesar 50 persen diberlakukan di 37 bandara yang dikelola perusahaan itu, termasuk Bandara Adi Soemarmo.
Dia memprediksikan kebijakan tarif PJP2U dan PJP4U itu akan menurunkan harga tiket pesawat. Dengan kondisi itu, diperkirakan bakal mendongkrak jumlah penumpang maupun penerbangan pesawat di Bandara Adi Soemarmo selama momentum hari raya Idul Fitri tersebut masing-masing sebesar 5 persen.
“Sejalan dengan penurunan tarif PJP2U dan PJP4U yang berdampak langsung terhadap harga tiket pesawat, kami memprediksikan terdapat kenaikan penumpang dan penerbangan pesawat masing-masing sebesar 5 persen," ujar Erick kepada wartawan, Selasa, 25 Maret 2025.
Ia merinci perkiraan kenaikan jumlah penumpang tersebut sebanyak 89.573 orang. Adapun untuk perkiraan kenaikan jumlah penerbangan pesawat sebanyak 704 penerbangan.
Menyambut momentum Lebaran 2025 tersebut, Bandara Adi Soemarmo telah mempersiapkan diri di antaranya dengan dibukanya Posko Terpadu Angkutan Udara Lebaran 2025 selama 22 hari untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025 mulai Jumat, 21 Maret hingga 11 April mendatang.
"Pembukaan Posko Terpadu tersebut untuk mempersiapkan operasional penerbangan dan mengantisipasi kenaikan arus mudik penumpang selama periode Lebaran 2025," ungkap dia.
Erick memastikan bahwa seluruh fasilitas bandara dalam kondisi laik operasi sesuai dengan prinsip 3S+1C atau Safety, Security, Services, and Compliance dan siap memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pengguna jasa selama periode arus mudik ini.
“Untuk mendukung kelancaran penerbangan Lebaran Tahun 2025, kami selaku pengelola bandara bersinergi dengan seluruh stakeholder melalui Posko Terpadu dalam meningkatkan keamanan,
keselamatan, dan pelayanan penerbangan di Bandara Adi Soemarmo,” tutur dia.
Ia berharap dengan adanya Posko Terpadu Angkutan Udara Lebaran 2025 yang berkolaborasi dengan seluruh stakeholder, dapat memenuhi kebutuhan pengguna jasa bandar udara dan menciptakan pengalaman perjalanan yang menyenangkan di Bandara Adi Soemarmo.
Komandan Lanud Adi Soemarmo Marsma TNI Bambang Juniar Djatmiko mengatakan akan mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan berupa tindakan melawan hukum, seperti ancaman bom maupun sabotase terhadap Angkutan Udara.
Selain itu, TNI AU Lanud Adi Soemarmo turut mengantisipasi terjadinya malfunction terhadap sistem keamanan di Bandara Adi Soemarmo. “Kami juga memastikan para penumpang tidak membawa barang terlarang seperti Narkoba dan bagi para penumpang yang membawa tumbuhan maupun binatang melalui angkutan udara harus terdaftar sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Bambang.
Pilihan Editor: Lebaran 2025, Penumpang Pesawat Naik 35,5 Persen