Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Penyedia jasa pariwisata menawarkan tiket MotoGP Mandalika yang dikombinasikan dengan layanan transportasi dan akomodasi.
Sirkuit Mandalika akan menjadi lokasi tes pramusim MotoGP Mandalika 2022 pada 11-13 Februari.
Harga paket yang dijual mulai dari Rp 3,8 juta hingga Rp 35 juta per malam.
JAKARTA – Para penyedia jasa pariwisata berlomba menawarkan tiket balap MotoGP Mandalika yang dikombinasikan dengan layanan transportasi dan akomodasi. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Nusa Tenggara Barat, Sahlan M. Saleh, mengatakan paket gabungan alias bundling yang dijual para agen wisata di organisasinya berbeda dengan tawaran Mandalika GrandPrix Association (MGPA), penyelenggara ajang balap global itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Astindo menawarkan paket sendiri yang layanannya juga lengkap," ucapnya kepada Tempo, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sirkuit Mandalika akan menjadi lokasi tes pramusim MotoGP Mandalika 2022 pada 11-13 Februari 2022, tak lama setelah tes serupa di Sirkuit Sepang, Malaysia. Selanjutnya, pada 18-20 Maret, Mandalika menjadi tuan rumah balapan resmi MotoGP Mandalika 2022. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memperkirakan potensi kunjungan lebih dari 100 ribu wisatawan dari dalam atau luar negeri pada ajang tersebut.
Menurut Sahlan, para anggota Astindo menawarkan berbagai paket bundling yang harganya bermacam-macam, dari yang termurah senilai Rp 3,8 juta hingga yang termahal menembus Rp 35 juta per malam. “Kami menjual segala kelas tiket, dari premium grandstand sampai general admission,” ucap Sahlan.
Tiket premium grandstand disediakan bagi para penonton di tempat duduk beratap. Sedangkan di kelas standard grandstand, penonton diberi tempat duduk tanpa atap dan bucket seat (kursi tanpa lengan). Adapun tiket general admission dijual untuk penonton yang ingin masuk ke area sirkuit dan menyaksikan balapan dari layar besar, serta untuk berkeliling di area komersial Sirkuit Mandalika.
Menurut Sahlan, Astindo NTB pun akan bermitra dengan AirAsia Indonesia untuk membawa 180 penumpang dari Jakarta pada 19 dan 21 Maret 2022. “Itu penerbangan sewa perjalanan pergi-pulang.”
Sebuah kendaraan melintas di jalan bypass BIL menuju ke kawasan pariwisata Mandalika di Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, 28 Januari 2022. ANTARA/Ahmad Subaidi
Wakil Direktur Utama MGPA, Cahyadi Wanda, sebelumnya mengatakan manajemen menyediakan paket bundling saat MotoGP. Anak usaha PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC itu bermitra dengan PT Hotel Indonesia Natour (Persero) untuk dukungan kamar, PT ASDP Indonesia Ferry untuk kebutuhan feri antarpulau, serta dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk untuk sokongan penerbangan.
"Akomodasi yang disiapkan adalah hotel-hotel berbintang, juga pemanfaatan homestay maupun hunian desa wisata di Lombok," kata dia pada Kamis lalu.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, membenarkan soal rencana kerja sama itu, tapi rinciannya masih dibahas. Sekretaris Perusahaan PT ASDP Indonesia, Shelvy Arifin, menyebutkan pengelolaan paket diserahkan kepada Grup ITDC. “Porsi kami adalah mendukung angkutan kapal lintasan Padang Bai-Lembar,” ujar Shelvy.
Vice President Corporate Secretary PT Angkasa Pura Hotel (APH), Pramudyo Yunianto, menyatakan APH juga menawarkan paket penginapan dan fasilitas perjalanan kepada calon penonton MotoGP Mandalika. Anak usaha PT Angkasa Pura I (Persero) itu pun bermitra dengan sejumlah pengelola saluran penjualan tiket, seperti Xplorin yang dikelola Grup ITDC. "Untuk menjual tiket, kami mengoptimalkan seluruh produk bisnis yang dimiliki APH," ucap Pramudyo.
Pada akhir 2021, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi memastikan kapasitas terminal Bandara Lombok sudah bertambah dua kali lipat sebelum rentetan balapan dunia itu dimulai. Daya tampung dari 3,25 juta penumpang per tahun kini sudah menjadi 7 juta penumpang. Perusahaan pun memanjangkan landasan pacu dari semula 2.750 meter menjadi 3.300 meter, sehingga bisa disinggahi pesawat berbadan lebar.
SUPRIYANTHO KHAFID (MATARAM) | YOHANES PASKALIS
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo