Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Temuan Pemalsuan Rupiah Baru Nihil, BI Sebut Tingkat Keamanannya Tinggi

Bank Indonesia (BI) menyebut belum ada temuan uang rupiah baru atau tahun edar (TE) 2022. Sebab, tingkat keamanannya tinggi.

18 Agustus 2023 | 15.36 WIB

Dua anak yang menjadi model dalam gambar uang kertas pecahan Rp75.000 berpose dalam Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (Ferbi) di Istora Senayan, kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. Acara yang digelar oleh Bank Indonesia hingga 20 Agustus 2023 tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran pentingnya Rupiah dalam sejarah bangsa sekaligus menumbuhkan optimisme, semangat kebangsaan, dan memperkuat kedaulatan negara melalui Rupiah. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Perbesar
Dua anak yang menjadi model dalam gambar uang kertas pecahan Rp75.000 berpose dalam Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (Ferbi) di Istora Senayan, kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. Acara yang digelar oleh Bank Indonesia hingga 20 Agustus 2023 tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran pentingnya Rupiah dalam sejarah bangsa sekaligus menumbuhkan optimisme, semangat kebangsaan, dan memperkuat kedaulatan negara melalui Rupiah. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyebut belum ada temuan uang rupiah baru atau tahun edar (TE) 2022. Sebab, tingkat keamanannya tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Belum (ada temuan pemalsuan uang rupiah baru)," kata Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Marlison Hakim, pada acara FERBI di Istora Senayan pada Jumat, 18 Agustus 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Marlison menjelaskan, pemalsuan uang selalu ada di negara manapun. Meski begitu, orang yang memalsukan uang tidak akan mendekati teknologi tersebut.

"Coba aja uang temen-temen di-foto copy, ada teknologi terkini kalau keluar pasti semua warna hitam, tidak ada warna," beber Marlison. "Karena di dalamnya ada sebuah teknologi tersembunyi."

Lebih lanjut, dia menyebut uang rupiah baru memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Bahkan, uang palsu tidak akan mirip dengan rupiah asli dari sisi apapun.

"Karena kita punya level tiga tingkatan," tutur dia. 

Pertama, level dari kasat mata. Dia menyebut, dilihat dan diterawang itu bisa dilihat secara kasat mata. 

Alasan uang rupiah baru tidak bisa dipalsukan

"Lalu pengguna uang, kasir bank yang kita lengkapi ultra violet. Ada lagi yang tertinggi, yang tahu hanya BI dan hanya saya di mana titik yang nggak bisa orang tahu," ujar Marlison.

Dia lantas menjelaskan penyebab uang rupiah baru tidak bisa dipalsukan. Uang rupiah tak bisa dipalsukan karena berasal dari bahan yang terbatas di belahan dunia.

"Tintanya khusus yang tidak diperjualbelikan," kata dia. 

Adapun temuan-temuan uang palsu sebelumnya menggunakan laser printer dan kertas biasa. "Kalau uang asli, lusuh pun pasti kasar," kata Marlison.

 

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus