Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang Ahad siang, 16 Mei 2021, dimulai dari Erick Thohir meminta Kimia Farma membuat prosedur operasi standar rapid test antigen hingga Ganjar Pranowo merespons soal perahu terbalik di wisata air Waduk Kedung Ombo.
Adapula berita tentang RNI menargetkan produksi 100 juta jarum suntik di akhir 2021 untuk kebutuhan vaksinasi Covid-19 dan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan selama Lebaran masih di bawah pada 1-2 Mei 2021.
Berikut empat berita terkini ekonomi dan bisnis sepanjang siang ini:
1. Pasca Alat Tes Bekas, Erick Thohir Minta Kimia Farma Buat SOP Rapid Test Antigen
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir meminta PT Kimia Farma (Persero) Tbk untuk membuat prosedur operasi standar alias SOP pelaksanaan rapid test antigen. Hal ini dilakukan setelah adanya kasus penggunaan alat tes antigen bekas di Bandara Kualanamu beberapa waktu lalu.
"Diharapkan nanti dengan adanya SOP ini masyarakat akan lebih terlindungi. Kimia Farma juga diminta melakukan sosialisasi agar SOP ini menjadi pegangan bagi masyarakat ketika mereka di-rapid test antigen," ujar Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, dalam sebuah pesan video, Ahad, 16 Mei 2021.
Harapannya, kata Arya Sinulingga, dengan langkah ini masyarakat Indonesia bisa merasa nyaman melakukan rapid test antigen yang merupakan bagian dari langkah pencegahan penyebaran Covid-19.
Terkait dengan kasus penggunaan alat rapid test antigen bekas, Erick Thohir telah memutuskan untuk memecat seluruh direksi Kimia Farma Diagnostika (KFD). Pemecatan tersebut, menurut Arya, juga menjadi evaluasi besar bagi Kimia Farma untuk melakukan SOP yang benar dalam menyelenggarakan rapid test antigen.
Melalui keterangan tertulisnya, Erick menegaskan bahwa apa yang terjadi di Kualanamu adalah persoalan yang mesti direspons secara profesional dan serius.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah melakukan penilaian secara terukur dan berlandaskan semangat good corporate governance, maka langkah tegas mesti diambil. "Setelah melakukan pengkajian secara komprehensif, langkah (pemberhentian) ini mesti diambil. Selanjutnya, hal yang menyangkut hukum merupakan ranah dari aparat yang berwenang," kata Erick.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Insiden Wisata di Kedung Ombo, Ganjar Pranowo Sebut Izin Pengelola Bisa Dicabut
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan bahwa objek wisata yang mengabaikan keselamatan para pengunjung akan ditutup dan dicabut izinnya sebagai bentuk sanksi tegas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya dikirimi videonya, ketika perahu belum berangkat, itu sudah melebihi kapasitas, mereka juga tidak dibekali jaket keselamatan. Saya minta pengelola harus bertanggung jawab, kalau perlu izinnya 'direview' atau kalau perlu izinnya dicabut," katanya di Semarang, Minggu, 16 Mei 2021.
Hal tersebut disampaikan Ganjar terkait dengan tenggelamnya perahu wisata air di Waduk Kedung Ombo, Kabupaten Boyolali, yang menewaskan sebagian besar penumpangnya pada Sabtu.
Ia menyesalkan tenggelamnya perahu wisata tersebut dan meminta insiden tersebut tidak terulang karena selain melebihi kapasitas, para penumpang juga tidak dibekali pelampung dan jaket keselamatan saat menaiki perahu.
Menurut dia, kejadian itu harus menjadi pembelajaran sehingga seluruh bupati/wali kota diminta tidak ragu untuk menutup destinasi wisata yang tidak bisa dikontrol, baik sisi jumlah pengunjung maupun keselamatannya.
"Sekarang masih dalam operasi pencarian (korban tenggelam), tadi malam laporannya, operasi SAR masih kita lakukan karena informasinya masih ada tiga yang belum ketemu. Saya minta untuk terus dilakukan pencarian," ujarnya.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. RNI Incar Produksi 100 Juta Jarum Suntik di Akhir 2021 untuk Vaksinasi Covid-19
PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menargetkan produksi Alat Suntik Sekali Pakai (ASSP) hingga 80 sampai dengan 100 juta pieces dalam rangka memenuhi kebutuhan alat kesehatan di beberapa rumah sakit maupun untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi Covid-19.
“Kami sediakan penyediaan jarum suntik dalam negeri produksi pabrik kami di Bandung mengingat kebutuhan vaksin Covid-19 terus meningkat,” ujar Direktur Utama PT RNI Arief Prasetyo Adi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 16 Mei 2021.
RNI mencatat produksi jarum suntik pada 2020 meningkat dari 2019, di mana produksi ASSP pada 2020 sebanyak 36.775.000 pieces (pcs) dibandingkan 23.647.000 pcs pada 2019.
Peningkatan produksi jarum suntik dari 2019 ke 2020 itu merupakan persiapan pengadaan ASSP pada 2020 untuk realisasi vaksinasi Covid-19 pada 2021 dengan target produksi ASSP hingga akhir 2021 berkisar 80-100 juta pcs.
Direktur Komersial PT RNI Frans Marganda Tambunan menambahkan pendistribusian segmen usaha alat kesehatan seperti jarum suntik didistribusikan melalui anak usaha perusahaan lainnya di bidang distribusi dan perdagangan.
“Segmen alat kesehatan juga kami terapkan integrasi hulu ke hilir, pendistribusiannya melalui anak usaha RNI group PT Rajawali Nusindo,” kata Frans.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Tingkat Kunjungan ke Pusat Perbelanjaan Saat Lebaran Masih di Bawah Awal Mei
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan selama Lebaran yang jatuh pada 13 dan 14 Mei 2021 masih di bawah tingkat kunjungan pada masa puncak belanja yang jatuh pada 1 dan 2 Mei 2021.
Pada masa puncak belanja, tingkat kunjungan bisa mencapai 50 persen atau tingkat keterisian maksimal pusat perbelanjaan pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM mikro.
“Saat Lebaran tingkat kunjungan hanya sekitar 70 sampai 80 persen dari jumlah kunjungan saat puncak kunjungan menjelang Idul Fitri,” katanya, Minggu, 16 Mei 2021.
Menurunnya kunjungan saat libur Lebaran dipengaruhi oleh beberapa hal. Alphonzus mengatakan lebih banyak masyarakat yang berkunjung ke pusat perbelanjaan untuk berbelanja berbagai kebutuhan menjelang Idul Fitri.
Sementara itu, pada saat libur Idul Fitri, kunjungan lebih dilatarbelakangi oleh keinginan masyarakat untuk mengisi liburan. “Banyak tempat lain selain pusat perbelanjaan yang dapat dikunjungi untuk mengisi liburan, jadi kunjungan saat Idul Fitri terbatas,” kata dia.
Dia memperkirakan tingkat kunjungan pada beberapa hari ke depan akan sama dengan tingkat yang dicapai saat Lebaran. Alphonzus bahkan memperkirakan tingkat kunjungan cenderung landai karena memasuki low season.
Baca berita selengkapnya di sini.