Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Tiket Pesawat Mahal, Sandiaga Uno: Cari Promo

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyarankan masyarakat cari tiket promo saat harga tiket pesawat mahal.

12 Desember 2023 | 11.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ketika ditemui di kantornya pada Senin, 11 Desember 2023. TEMPO/Riri Rahayu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengakui tiket pesawat mahal masih menjadi isu. Terlebih, saat ini sudah menjelang momen libur Natal dan tahun baru atau Nataru. Ia pun menyarankan masyarakat mencari promo untuk mendapat harga miring. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tolong dalami beberapa fasilitas promo yang sudah dijalankan online travel agent, tour operator, dan para service provider," kata Sandiaga Uno ketika ditemui di kantornya pada Senin, 11 Desember 2023. "Karena ternyata, kalau kita dalami, masih banyak yang menawarkan tiket harga terjangkau."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, Sandiaga mengklaim pemerintah mengatasi harga tiket pesawat mahal dengan menambah jumlah penerbangan. Penambahan tersebut, kata dia, di antaranya penerbangan dengan tujuan destinasi wisata ke wilayah Indonesia timur.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut harga tiket pesawat mahal lantaran kurangnya jumlah pesawat yang beroperasi. "Pak Menhub (Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi) mengatakan ada 400 (pesawat), kebutuhannya 700," kata Erick ketika ditemui di Kementerian BUMN, Kamis, 23 November 2023.

Perkara harga tiket pesawat mahal juga pernah disinggung Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Maret lalu, Perry mengeluhkan ini ketika mengunjungi Wakatobi dan Raja Ampat. Ia pun mengatakan lonjakan harga tiket menjadi masalah yang harus diatasi bersama. Dia mewanti-wanti kenaikan harga yang diatur pemerintah atau administered price bisa memicu inflasi—termasuk harga tiket pesawat.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan kenaikan harga tiket pesawat bukan masalah sepanjang masih dalam batas koridor tarif batas atas (TBA) dan tarif batas bawah (TBB).Adita juga mengatakan TBA dan TBB bisa mengalami fluktuasi. 

“Fluktuasi dalam koridor tersebut dipengaruhi komponen avtur sekitar 30 persen, biaya perawatan 20 persen, dan biaya lain-lainnya,” kata Adita kepada Tempo, Senin, 6 Maret 2023.

Harga tiket pesawat mahal karena biaya bahan bakar tersebut menggunakan kurs dolar Amerika. Selain itu, kata Adita, mekanisme pasar terjadi karena ada koridor TBA dan TBB. Walhasil, semakin tinggi permintaan, harga dalam koridor cenderung mendekati TBA. Begitupun sebaliknya.  

Oleh karena biaya avtur menggunakan kurs dolar Amerika, lanjut Adita, kenaikan harga avtur berpengaruh terhadap harga tiket. Selain itu, karena ada koridor TBA dan TBB, mekanisme pasar pun terjadi. Artinya, semakin tinggi permintaan, maka harga dalam koridor cenderung mendekati TBA. Begitupun sebaliknya.

Namun sebagai regulator, Adita mengklaim kementeriannya menetapkan dan mengawasi penerapan TBA dan TBB tersebut. Pihaknya memperbolehkan maskapai menjual tiket selama masih sesuai koridor TBA dan TBB.  “Pemerintah juga mempunyai tugas menjaga supply dan demand yang selaras,” ungkapnya. 





Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus