Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Tranformasi Digital, Menteri Teten Sebut Ada Sejuta UMKM Masuk E-katalog LKPP

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menjelaskan strategi transformasi digital untuk UMKM untuk menjual barang dan jasanya.

7 Oktober 2022 | 08.41 WIB

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki (kanan) melihat hasil kerajinan di Tins Gallery, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Senin 6 Juli 2020. Dalam kunjungannya tersebut Teten mengajak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bangka Belitung untuk meningkatkan daya saing dan kualitas produk di era tatanan normal baru. ANTARA FOTO/Anindira Kintara
material-symbols:fullscreenPerbesar
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki (kanan) melihat hasil kerajinan di Tins Gallery, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Senin 6 Juli 2020. Dalam kunjungannya tersebut Teten mengajak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bangka Belitung untuk meningkatkan daya saing dan kualitas produk di era tatanan normal baru. ANTARA FOTO/Anindira Kintara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menjelaskan strategi transformasi digital untuk usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM untuk menjual barang dan jasanya. Salahsatunya dengan memasukkan ke dalam Katalog Elektronik atau e-Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sekarang kita sudah sederhanakan ke e-Katalog untuk produk UMKM sudah lebih dari 1 juta UMKM yang sudah on boarding di LKPP baik katalog daerah maupun nasional,” ujar dia di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sehingga, karena sudag masuk ke dalam e-Katalog LKPP, pemerintah sudah tidak lagi melakukan pengadaan barang secara konvensional. “Ini akan terus kita pastikan bagaimana UMKM yang sudah on boarding di e-Katalog ini pemerintah belanja dari situ,” tutur Teten.

Sebelumnya, Kepala LKPP Abdullah Azwar Anas menuturkan produk dari penyedia atau pelaku UMKM mendominasi e-Katalog untuk keperluan belanja barang dan jasa pemerintah. “Ini sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo untuk terus mendorong keterlibatan UMKM pada belanja pemerintah,” kata Anas lewat keterangannya di Jakarta, Jumat 16 September 2022.

LKPP juga terus meningkatkan porsi usaha kecil-menengah di e-Katalog. Saat ini jumlah penyedia/pelaku UKM sebesar 16.432 telah melampaui jumlah penyedia non-UKM sebesar 7.136 badan usaha.

Artinya, kata dia, pelaku UKM yang ada di ekosistem e-Katalog sudah sekitar 69 persen dari total pelaku usaha di e-Katalog. Selain itu LKPP juga telah melakukan pembekuan dan ”turun tayang” terhadap 13.733 produk impor yang telah ada substitusi produk dalam negerinya.

“Dengan demikian, belanja pemerintah akan sangat memperkuat daya saing industri dalam negeri,” ujar Anas.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

M. Khory Alfarizi

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus