Sarana komunikasi lewat satelit makin menjadi kebutuhan mutlak, seiring dengan perkembangan ekonomi suatu wilayah. Di Asia Pasifik, misalnya, frekuensi pemakaian komunikasi satelit meningkat 25% tiap tahun. Maka, di tengah kesibukannya menghadiri Asia Telecom 93 Fair di Singapura pekan silam, Direktur Utama Indosat Tjahjono Soerjodibroto memastikan permintaannya kepada Intelsat agar menambah jumlah satelit yang beredar di kawasan Asia Pasifik dengan dua unit lagi. Jumlah transponder dari empat unit satelit Intelsat yang sekarang beredar di atas kawasan Asia Pasifik, dikhawatirkan Tjahjono, sudah tak akan bisa menampung kebutuhan. Ia tidak merinci berapa tingkat kebutuhan transponder di kawasan tersebut, tapi sebagai pimpinan Indosat BUMN ini melayani sambungan telepon internasional Tjahjono sangat berkepentingan dengan penambahan kapasitas transponder tersebut. Dengan fasilitas itu, diharapkan tak ada lagi gangguan dalam jaringan telekomunikasi. Apalagi Indosat sudah mengkreditkan fasilitas SLI (sambungan langsung internasional) ke hotel-hotel bintang tiga, antara lain di Bali, Yogyakarta, dan Aceh, dengan investasi Rp 1,3 miliar. Tapi, perihal investasi untuk dua satelit Intelsat yang dipesannya itu, belum ada informasi dari Indosat mengenai jumlah dana maupun sumbernya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini