Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

UOB Indonesia Relaksasi Kredit Nasabah Bank Terdampak Covid-19

UOB Indonesia mengumumkan program relaksasi kredit kepada nasabah bank yang terkena dampak Covid-19.

26 Mei 2020 | 14.10 WIB

Karyawan menunggu konsumen di sebuah kios telepon seluler yang masih buka di antara kios yang tutup saat merebaknya wabah COVID-19 di Terminal Blok M, Jakarta, 13 April 2020. Tak bisa mengelak, sektor UMKM adalah sektor yang paling pertama terdampak wabah COVID-19 karena ketiadaan kegiatan di luar rumah oleh sebagian besar masyarakat. Kondisi tersebut diperparah dengan kendala impor bahan baku dan barang modal dari China yang menjadi episentrum pandemi. ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Perbesar
Karyawan menunggu konsumen di sebuah kios telepon seluler yang masih buka di antara kios yang tutup saat merebaknya wabah COVID-19 di Terminal Blok M, Jakarta, 13 April 2020. Tak bisa mengelak, sektor UMKM adalah sektor yang paling pertama terdampak wabah COVID-19 karena ketiadaan kegiatan di luar rumah oleh sebagian besar masyarakat. Kondisi tersebut diperparah dengan kendala impor bahan baku dan barang modal dari China yang menjadi episentrum pandemi. ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk membantu nasabah yang terkena dampak pandemi COVID-19, PT Bank UOB Indonesia mengumumkan program relaksasi kredit yang ditujukan untuk memberikan keringanan likuiditas dan membantu nasabah mengatasi kesulitan keuangan mereka. Presiden Direktur UOB Indonesia, Kevin Lam mengatakan langkah-langkah itu merupakan bagian dari kampanye global UOB Group #UnitedForYou Relief Programme yang menyatukan kekuatan jaringan UOB untuk membantu meringankan beban keuangan atau kesulitan yang dihadapi masyarakat selama pandemi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Di UOB Indonesia, kami berkomitmen mendukung nasabah kami menghadapi berbagai kondisi pasar," kata Kevin dalam keterangan tertulis, Selasa, 26 Mei 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pandemi ini, kata dia, telah menyebabkan penurunan pendapatan masyarakat maupun ekonomi global, termasuk rantai pasokan perdagangan dan bisnis, dan untuk itu perseroan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membantu nasabah individu dan nasabah bisnis kami yang terdampak. Sejalan dengan inisiatif pemerintah, langkah-langkah bantuan kredit ini akan memungkinkan nasabah memiliki fleksibilitas pembayaran pinjaman yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
mereka.

Langkah-langkah bantuan kredit UOB Indonesia merupakan upaya kolektif dari regulator dan industri perbankan untuk mengatasi tantangan yang timbul dari pandemi dan mencegah dampak yang lebih luas terhadap perekonomian domestik.

Untuk membantu nasabah individu yang mengalami penurunan pendapatan terkait pandemi ini, UOB Indonesia membantu meringankan manajemen arus kas mereka melalui sejumlah langkah. Di antaranya adalah penangguhan pokok pinjaman dan/atau pembayaran bunga atas fasilitas produk kepemilikan rumah (KPR), menurunkan pembayaran minimum bulanan lima persen dari 10 persen, mengurangi suku bunga bulanan sebesar dua persen, serta biaya keterlambatan pembayaran satu persen atau maksimum Rp 100.000 untuk tagihan kartu kredit. Langkah lainnya adalah penjadwalan ulang dan restrukturisasi pinjaman KPR dan pembayaran kartu kredit berdasarkan kondisi nasabah.

Sedangkan khusus nasabah bisnis, termasuk perusahaan kecil dan menengah, yang menghadapi kesulitan seperti gangguan operasional bisnis, langkah-langkah bantuan kredit UOB Indonesia meliputi penangguhan pokok pinjaman dan/atau pembayaran bunga dan perpanjangan jangka waktu pinjaman.

"Nasabah yang memenuhi syarat seperti memiliki catatan kredit dan pembayaran yang baik dapat mengajukan langkah-langkah keringanan kredit UOB Indonesia," ujarnya.

Keringanan itu akan ditawarkan berdasarkan tingkat dampak yang mereka alami dari pandemi ini. Kevin mengatakan di UOB Indonesia, fokus saat ini adalah mendukung pemerintah dalam mempertahankan ekonomi, industri dan bisnis untuk memastikan pemulihan setelah pandemi berakhir. Dia percaya fundamental makroekonomi Indonesia tetap kuat dan program relaksasi kredit akan memungkinkan kami untuk membantu nasabah sehingga bersama kita dapat mengatasi tantangan ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus