Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Usai 'Terbakar' Virus Corona, Hari Ini Rupiah dan IHSG Moncer

Usai terjun bebas setelah dihajar virus corona, hari ini rupiah menguat dan IHSG menghijau.

3 Maret 2020 | 13.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sehari setelah anjlok pasca pengumuman kasus virus corona di Indonesia, rupiah hari ini berhasil menutup sesi 1 perdagangan dengan gemilang di zona hijau. Didukung stimulus yang digelontorkan oleh Bank Indonesia di tengah sentimen penyebaran virus corona atau covid-19 dan harapan pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed, rupiah menguat pada Selasa 3 Maret 2020 ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan sesi 1, rupiah berhasil parkir di level Rp14.240 per dolar AS. Artinya mata uang Garuda terapresiasi 0,176 persen atau 25 poin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penguatan rupiah ini membuatnya menjadi mata uang terbaik kedua di antara negara-negara Asia. Posisi rupiah tepat di bawah dolar Taiwan yang menguat 0,38 persen.

Mengutip Bloomberg, rupiah bersama dengan mata uang pasar berkembang lainnya berhasil menguat di tengah optimisme pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan oleh banyak bank sentral di dunia, termasuk The Fed. Optimisme itu berhasil mengalahkan sentimen penyebaran virus corona yang meluas hingga ke luar Cina.

Dalam publikasi risetnya kemarin, Senin 2 Maret 2020, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim memprediksi bahwa rupiah masih cenderung bergerak dalam tekanan pada perdagangan kali ini. “Pada perdagangan Selasa, rupiah bergerak di kisaran level Rp14.210 per dolar AS hingga Rp14.320 per dolar AS,” ujar Ibrahim seperti dikutip dari risetnya.

Adapun sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo telah memperkirakan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat saat ini hanya bersifat sementara. Ia menilai, rupiah melemah karena dipengaruhi sentimen kekhawatiran pelaku pasar keuangan terhadap virus Corona atau Covid-19.

"Kami yakin pelemahan rupiah temporary karena memang kenaikan premi risiko di global, bukan karena fundamennya. Karena investor seluruh dunia mengalami risk out sehingga mereka lepas dulu dan setelahnya mereka beli lagi," kata Perry di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020.

Menurut dia, para investor khawatir investor terhadap virus Corona. Hal itu, kata dia, terlihat dari meningkatnya premi risiko di pasar keuangan.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini juga langsung menguat pada pembukaan perdagangan. Indeks bergerak menuju 5.431,296 pada pembukaan setelah sebelumnya tersungkur 1,68 persen di 5.361,246.

Pada sesi perdagangan pertama, IHSG berada dalam tren positif dengan melaju di zona hijau. Pergerakan mendarat dengan penguatan 157,21 poin atau 2,93 persen ke level 5.518,46 pada penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa.

BISNIS | HENDARTYO HANGGI

 
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus