Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Rupiah Sore Ini Ditutup Melemah, Analis: Dipengaruhi Kondisi Amerika Serikat

Besok, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup melemah di kisaran Rp 15.570 hingga Rp 15.640 per dolar AS.

16 Januari 2024 | 16.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup melemah 37 poin ke level Rp 15.592 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa sore, 16 Januari 2024. Sebelumnya, rupiah sempat melemah 40 poin ke level Rp 15.555 per dolar AS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup melemah di kisaran Rp 15.570 hingga Rp 15.640 per dolar AS,” ujar analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam keterangan tertulis, Selasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam laporannya, Ibrahim menyoroti indeks dolar yang menguat pada hari ini. Menurutnya, para pedagang sedang menunggu isyarat lebih lanjut terkait kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat alias The Fed dan kondisi perekonomian Amerika Serikat.

“Gubernur The Fed, Christopher Waller akan menyampaikan pidatonya pada hari Selasa dan pada hari Rabu, data penjualan ritel dan produksi industri AS diperkirakan memberikan lebih banyak isyarat terhadap perekonomian terbesar di dunia tersebut,” tuturnya.

Tanda-tanda ketahanan ekonomi apapun, kata Ibrahim, memberi The Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama. 

Namun, dia mengklaim pasar terlihat sedikit mengurangi spekulasi bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya paling cepat pada Maret 2024.

“Fokus kini tertuju pada data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal keempat, yang akan dirilis pada hari Rabu, untuk mengetahui lebih banyak isyarat mengenai perekonomian,” kata analis itu.

PDB diperkirakan sedikit melampaui target tahunan pemerintah sebesar 5 persen pada 2023. “Ini sebagian besar disebabkan oleh basis perbandingan yang lebih rendah dibandingkan tahun 2022,” tuturnya. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus