Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Viral Video Petani Buang-buang Tomat, Kementan Jelaskan Hasil Evaluasinya

Di tayangan video viral, tampak petani membuang hasil panennya lantaran harga jual tomat anjlok hingga menyentuh Rp 600 per kilogram.

29 Januari 2023 | 09.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Viral Tomat Dibuang karena Harga Jeblok jadi Rp 600 per Kg, Respons Kementan?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) membeberkan hasil evaluasinya soal video viral yang menunjukkan di media sosial yang memperlihatkan dua orang petani sedang membuang sejumlah peti tomat ke jurang. Dalam video tersebut petani tampak membuang hasil panennya lantaran harga jual tomat anjlok hingga menyentuh Rp 600 per kilogram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, menurut Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto, pelaku yang membuang-buang tomat itu bukan petani. "Sudah dievaluasi, yang buang tomat itu bukan petani, itu pedagang," ujarnya saat dijumpai Tempo di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Kamis, 26 Januari 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya pedagang kecewa lantaran harga tomat sangat rendah. Karena itu, kata dia, pedagang tersebut marah dan membuang hasil panen petani yang dibelinya ke jurang. Namun, Prihasto menyayangkan hal tersebut terjadi. Menurut dia, meski harga tomat jatuh sebaiknya tidak dibuang-buang. 

"Saya bilang dosanya dia kan. Makanan dibuang dosa. Harusnya bagikan sama orang," ujarnya.

Walaupun para pedagang rugi, kata dia, setidaknya pedagang itu bisa mendapat pahala dengan membagikan tomat gratis kepada masyarakat. "Dibuang kan dosa, rugi pula. Dia rugi, tapi dapat pahala, masih mending," kata Prihasto. 

Kendati telah melakukan evaluasi, Prihasto menilai situasi ini bukan tanggung jawab kementeriannya. Menurut dia, urusan produksi tomat itu sebaiknya ditinjau oleh dinas pertanian daerah setempat. 

Sebagai informasi, dalam video yang viral berdurasi 11 detik itu terlihat dua orang petani sedang menggotong dua peti kayu yang berisi penuh tomat dari mobil pickup. Kemudian petani tersebut membalikan peti kayu itu hingga seluruh tomat terbuang ke jurang. Sementara itu, terlihat dalam mobil pickup itu masih banyak peti kayu berisi tomat.

Dalam caption video tertulis bahwa petani kesal lantaran harga jual tomat jatuh. Kemudian diketahui petani tersebut berasal dari Desa Pekon Hanakau, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat. Pudin, salah satu petani, menjelaskan penyebab kejadian buang-buang tomat itu.

"Pasarannya lagi sepi, peminatnya kurang, sedangkan yang panen banyak, sekarang harga hanya Rp 800, nggak ketutupan sama modalnya," kata Pudin dikutip dari Antara pada Minggu, 29 Januari 2023.

Pudin menyebut harga tomat masih berkisar Rp 4.000 per kilogram. Namun saat ini harganya anjlok di kisaran Rp 600 hingga Rp 800 per kilogram. Turunnya harga tomat lantaran petani sedang mengalami masa panen. Ia menuturkan dalam sekali panen petani bisa menghasilkan 400 hingga 500 kotak tergantung luas lahan tanam.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus