Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.

17 April 2024 | 13.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) angkat bicara soal video viral yang memperlihatkan warga negara Indonesia (WNI) yang merusak pohon sakura di Jepang. Kemenparekraf menyayangkan perilaku yang dilakukan oleh wisatawan asal Indonesia tersebut. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kita harus belajar kesadaran kolektif. Pariwisata itu bisnis persepsi, terwakili dari kelakukan kita. Jadi, setiap orang itu harus menjadi ambassador pariwisata," kata kata Nia saat menghadiri acara The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU) di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Selasa, 16 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, beredar video di media sosial yang memperlihatkan wisatawan berbahasa Indonesia menggoyangkan ranting pohon sakura hingga bunga dan daunnya rontok berjatuhan. Banyak warganet yang mengecam aksi perusakan pohon khas Jepang tersebut. 

Nia mengimbau agar wisatawan Indonesia yang berlibur ke luar negeri harus turut menjaga citra pariwisata Indonesia. Oleh sebab itu, sambung Nia, kesadaran menjaga kelestarian pariwisata itu juga perlu dimiliki WNI. 

Senada dengan itu, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf, Fadjar Hutomo, mendorong agar wisatawan Indonesia menjadi responsible tourist atau turis yang bertanggung jawab. 

Fadjar membandingkan reaksi masyarakat yang mengkritik apabila ada wisatawan mancanegara tak mematuhi peraturan di Bali. Menurut dia, WNI perlu menjaga tempat wisata di negara lain sebagaimana tuntutan soal turis asing yang harus menjaga destinasi wisata Indonesia. 

"Kita juga menghadapi masalah ketika di Bali ada perilaku wisman yang tidak sesuai. Kalau kita enggak suka Bali dibegitukan, tentunya ketika kita ke luar negeri jangan berperilaku seperti itu," ujar Fadjar. 

Tak sampai di situ, Fadjar mengingatkan soal kebiasaan membuang sampah saat berwisata, baik di dalam maupun di luar negeri. Menurut dia, kebiasaan menjaga kebersihan turut mencerminkan sikap bertanggung jawab. 

"Kemarin sempat ada seorang wisnus (wisatawan nusantara) lagi di tengah kemacetan tiba-tiba buka pintu, buang sampah ke sungai. Itu juga tentunya hal-hal yang masih terus kami komunikasikan," tuturnya. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus