Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Lingkungan Hidup Dhiaz Hendropriyono mendorong sektor perumahan turut berkontribusi dalam penurunan emisi gas rumah kaca dan penanganan masalah sampah. Dhiaz mengatakan sektor perumahan sudah selayaknya bersikap sebagaimana sektor industri lainnya.
Menurut Dhiaz, upaya menurunkan emisi tidak hanya bisa dilakukann di sektor energi melalui pengembangan energi terbarukan, seperti pembangkit geothermal, dan sebagainya. Penurunan emisi juga tidak hanya bisa dilakukan sektor transportasi melalui penggunaan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
“Kita harus mulai bicara mengenai pengembangan perumahan yang lebih rendah emisi dan bisa menyelesaikan permasalahan sampah yang ada di Indonesia,” kata Dhiaz dalam acara Dialog Bersama Asosiasi Pengembang dalam Rangka Percepatan Penyaluran Program 3 Juta Rumah di Menara BTN, Jakarta, Jumat, 29 November 2024.
Ia mengatakan pengembang perumahan bisa mengupayakan hal tersebut melalui pemanfaatan sampah plastik menjadi bahan material bangunan. Misalnya, batu bata dengan bahan campuran plastik. Ia mengatakan sudah ada start up yang memproduksi bahan material dengan campuran sampah plastik daur ulang ini.
“Menggunakan semen, tapi tanpa pasir. Pasirnya digantikan plastik. Artinya, kan kita tidak harus mengikir pasir dan lain sebagainya,” ujarnya.
Dengan pemanfaatan bahan ini, menurut dia, bisa tercipta rumah ramah lingkungan. Tak hanya menjadi rumah rendah emisi, tetapi bisa turut menyelesaikan permasalahan sampah di tanah air.
“Jangan sampai nanti industri yang lainnya siap, energi siap, sektor transportasi siap, sektor fashion siap, tetapi sektor perumahan yang tidak siap sehingga target penurunan emisi tidak tercapai,” kata dia.
Pilihan Editor: Negosiasi KTT G20 di Rio Dilaporkan Capai Terobosan dalam Pendanaan Iklim
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini