Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Wamen Baru Yuliot Tanjung Klaim Ada Lebih dari 400 Minat Investasi untuk IKN

Beberapa waktu lalu, Menteri Bahlil dicecar sejumlah pertanyaan oleh anggota Komisi VI DPR ihwal kepastian investasi untuk IKN.

19 Juli 2024 | 07.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Yuliot Tanjung menjadi Wakil Menteri Investasi berjabat tangan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis 18 Juli 2024. Saat ini Yuliot Tanjung menjabat sebagai Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Investasi Yuliot Tanjung mengklaim ada lebih dari 400 letter of intent (LOI) atau surat minat investasi untuk proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia berupaya memastikan para calon investor tersebut terfasilitasi dengan baik.

"Itu yang kami koordinasikan, diupayakan untuk bisa eksekusi segera," kata Yuliot kepada wartawan usai pelantikan di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 18 Juli 2024. 

Di sisi lain, Yuliot juga mengatakan, saat ini pemerintah masih memprioritaskan pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP. Kawasan tersebut merupakan area pembangunan yang dibiayai anggaran pendapatan dan belanja negara alias APBN. "Setelah KIPP siap, kami akan mendorong investasi lebih tersebar lagi sesuai klaster yang ada," katanya.

Investasi, terutama dari investor asing, untuk pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur hingga saat ini masih dipertanyakan. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia pernah mengakui  belum ada penanaman modal asing (PMA) yang masuk IKN karena pembangunan tahap pertama belum rampung.

Namun, ia mengklaim investor asing sudah berkomunikasi dan mempertanyakan kapan bisa memulai menanam modal di IKN.  “Tapi, kami katakan bahwa setelah 17 Agustus, baru kita lihat,” kata Bahlil saat rapat bersama Komisi VI DPR RI,  Selasa, 11 Juni 2024. Dalam rapat itu, Bahlil dicecar sejumlah pertanyaan oleh anggota Komisi VI ihwal kepastian investasi untuk IKN.

Belum adanya kepastian investasi asing untuk IKN bahkan masih terjadi usai Presiden Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke Uni Emirat Arab pada Rabu, 17 Juli 2024. Meski pertemuan itu menghasilkan sejumlah kesepakatan kerja sama bilateral antara pemerintah maupun antar pelaku bisnis, belum ada kepastian gelontoran dana untuk ibu kota baru.

Padahal sebelumnya, Jokowi mengatakan perusahaan dari Uni Emirat Arab, Emaar Properties, sudah berkomitmen menanam modal di IKN. Ia mengatakan hal ini ketika melaksanakan groundbreaking tahap 6 proyek. Namun saat itu, ia tidak membeberkan nilai investasi yang dimaksud.

"Saya enggak mau sebut karena belum tanda tangan, tapi gede banget (investasinya)," kata Jokowi dalam pidato saat melaksanakan groundbreaking Astra Biz Center dan Nusantara Botanical Garden, di IKN, Selasa, 4 Juni 2024. "Insya Allah nanti (tanda tangan) di bulan Juli di Abu Dhabi atau Dubai."

Ekonom dari UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, mengatakan pemerintah lebih baik memberi bukti ketimbang menyampaikan wacana-wacana investasi. Sebab jika ternyata investasi yang digembor-gemborkan tidak terealisasi, ada konsekuensi yang bakal ditanggung. "Kepercayaan investor lain bisa turun. Proyek bisa terlambat dan beri dampak negatif bagi wilayah tersebut," katanya kepada Tempo, Rabu, 18 Juli 2024. 

RIRI RAHAYU | DANIEL A. FAJRI 

Pilihan Editor:  Bawa Pulang 8 MoU, Jokowi Belum Kantongi Investasi IKN dari UEA

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus