Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

14 Mei 2024 | 12.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat menghindar dari kejaran wartawan kepresidenan di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024. Suahasil Nazara tidak menjawab pertanyaan wartawan terkait isu rencana mundurnya Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menyebut tingkat pengangguran 2024 menurun. Menurutnya, tingkat pengangguran tahun ini jauh lebih rendah dari masa sebelum pandemi Covid-19 melanda. "Bahkan, sudah di bawah level sebelum pandemi. Ini baik untuk Indonesia. Ini adalah resiliensi daya tahan dari perekonomian kita yang luar biasa," kata Suahasil, dalam acara Grab Business Forum 2024 yang digelar di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat pada Selasa, 14 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran RI pada Februari 2024 turun menjadi 7,20 juta orang. Angkanya berkurang sekitar 800 ribu dibanding tahun sebelumnya, yakni 7,99 juta jiwa. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tingkat Pengangguran Terbuka atau TPT 2024 tercatat pada angka 4,82 persen. Pada periode sebelum pandemi, TPT Indonesia tercatat sebesar 4,99 persen pada Februari 2020. 

Suahasil lanjut membeberkan, pertumbuhan ekonomi kuartal I 2024 berada di level 5,11 persen merupakan basis yang bagus dan baik. Untuk kuartal berikutnya, kata dia pemerintah masih optimistis di atas 5 persen. "Kalau kami di pemerintah masih yakin untuk 2024 ini Indonesia akan tumbuh di atas 5 persen dengan potensi di 5,2 persen. Itu adalah angka yang kami gunakan," katanya.

Dia menuturkan, di tengah situasi geopolitik yang bergejolaknya, Indonesia jelas terkena imbasnya. Oleh karena itu, menurut dia Indonesia harus menavigasi kondisi ekonomi global dari kondisi geopolitiknya. Dalam upaya menavigasi itu, kata dia pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2024 patut disyukuri. "Pertumbuhan pendapatan, pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) yang kami yakin juga dirasakan dan nanti akan muncul dalam bentuk ruang-ruang peluang bisnis," tuturnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus