Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Medan - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersama istrinya Selvi Ananda dan Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau revitalisasi Gedung Warenhuis di Jalan Hindu, kawasan Kota Lama Kesawan, Medan pada Senin 23 Desember 2024. Bangunan bekas supermarket pertama dan terbesar di Kota Medan itu berumur 108 tahun dan statusnya cagar budaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 2022 lalu, Bobby Nasution merevitalisasi gedung seluas 15 meter x 30 meter untuk mengembalikannya ke bentuk semula. Selain untuk melestarikan bangunan bersejarah, rencananya gedung akan dijadikan pojok kreatif bagi anak muda, pusat pameran dan bisnis untuk UMKM.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah 30 menit berkeliling gedung, Gibran meninggalkan lokasi tanpa memberi komentar. Bobby juga segera memasuki mobilnya usai melakukan peninjauan.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (PKPCKTR) Kota Medan Alexander Sinulingga mengatakan bahwa Wapres Gibran mengharapkan pembangunannya bisa selesai tepat waktu.
“Tadi Pak Wapres sama Pak Wali Kota Medan melihat sudah sejauh mana progresnya. Sempat berkeliling, Pak Wapres optimistis gedung ini bisa selesai tepat waktu,” kata Alex, Senin 23 Desember 2024.
Ia menjelaskan saat ini, revitalisasi Gedung Warenhuis sudah masuk tahap finishing. Progres pengerjaan mencapai 99.3 persen. Setelah selesai, bakal menjadi ruang kreativitas dan ekonomi masyarakat.
"Jadinya nanti creative hub, ada tenant-tenant, di lantai dua ada rooftop. Bagian tengah bisa dijadikan tempat acara atau event-event. Rencananya diresmikan pada 28 Desember nanti," ucapnya.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sumut M Armand Effendy Pohan mengatakan, Pemprov Sumut mendukung upaya penjagaan dan pelestarian cagar budaya. Gedung Warenhuis, menurutnya, adalah peninggalan masa lalu yang memiliki nilai sejarah, sama dengan gedung-gedung lain yang berada di sekitar lokasi. Pelestarian cagar budaya perlu mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat dan provinsi, selain pemerintah kabupaten dan kota.
"Karena memiliki potensi besar terhadap pengembangan pariwisata daerah, menarik wisatawan," kata Effendy.