LADANG perburuan minyak tampak makin terbuka bagi swasta nasional. Di Jakarta, Senin pekan lalu, Meta Epsi Drilling Company (Medco) mengumumkan kepemilikan mereka atas 250 ladang minyak di Kalimantan Timur tersebar di Sangasanga, Samboja, dan Tarakan. Semua ladang itu menyemburkan 5.300 barel minyak mentah setiap harinya. Konsesi Medco akan berakhir tahun 2008. Medco membeli ke-250 sumur tersebut dari Tesoro Petroleum, Texas, yang sudah menyedot rezeki dari sana sejak 1898 sebanyak 550 juta barel, berikut seluruh sarana kantor dan 967 orang karyawan. Untuk industri hilir dalam perminyakan ini, Medco, yang sudah 15 tahun silam aktif dalam transportasi minyak, penyewaan anjungan, dan konstruksi pipa minyak, menggunakan bendera Exspan. Pemegang saham Exspan adalah Medco 55%, Arifin Panigoro, yang juga direktur utama Medco, 35%, dan John Karamoy, bekas eksekutif Stanvac yang kini menjadi direktur utama Exspan, 10%. Untuk mengambilalih sumur-sumur produktif itu, ternyata, jalan yang ditempuh Medco cukup panjang. "Kami butuh waktu dua tahun untuk negosiasi dengan Tesoro," kata John Karamoy. Untuk pengambilalihan ini, Medco memperoleh dukungan dari Bank Dagang Negara (BDN). Sebagian dana itu, US$ 14 juta, digunakan Exspan untuk investasi, seperti memperbarui teknologi pemompaan, memperdalam, dan mencari sumur baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini