Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Yakin Daya Beli Masyarakat Pulih di 2021, Ini Strategi Bisnis Unilever

PT Unilever Indonesia Tbk. optimistis daya beli masyarakat pulih pada 2021

7 Februari 2021 | 11.09 WIB

Logo Unilever. REUTERS/Philippe Wojaze
Perbesar
Logo Unilever. REUTERS/Philippe Wojaze

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk. sebagai salah satu penguasa pangsa pasar bisnis fast moving consumer goods (FMCG) di Indonesia optimistis daya beli masyarakat pulih pada 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia Reski Damayanti menjelaskan pihaknya siap menangkap peluang pada saat pemulihan ekonomi terjadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Kami yakin bahwa 2021 merupakan tahun pemulihan. Dengan memperkuat daya saing di lintas kategori dan kanal penjualan, perseroan berada di jalur yang tepat untuk tetap menjadi yang terdepan,” kata Reski kepada Bisnis, Sabtu 6 Februari 2021.

Meski menunjukkan optimisme itu diperkuat oleh rilis survei konsumen yang dilakukan Bank Indonesia pada Desember 2020. Dalam data tersebut, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dilaporkan naik ke level 96,5 dari posisi bulan sebelumnya pada level 92. Data tersebut juga mengungkap bahwa aspek pengeluaran rutin menjadi kontributor terbesar dalam mendorong indeks IKK

Pada akhir pekan lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2020 tumbuh minus 2,07 persen. Tekanan dampak pandemi menyebabkan produk domestik bruto (PDB) Tanah Air anjlok dibandingkan 2019 yang tumbuh 5,02 persen.

"Indonesia tidak sendiri. Pandemi ini betul-betul menyebabkan kontraksi yang sangat buruk di berbagai negara," ujar Kepala BPS Suhariyanto.

Selain data dari bank sentral, Reski mengatakan optimisme juga terlihat dari rilis proyeksi pertumbuhan sektor makanan dan minuman yang dikeluarkan Kementerian Perindustrian.

Kementerian Perindustrian menargetkan industri mamin pada 2021 ini akan bertumbuh sekitar 4,44 persen dibandingkan tahun lalu. 

Untuk menangkap peluang pemulihan tersebut, emiten berkode saham UNVR ini telah menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya dengan melakukan akselerasi inovasi yang menjawab kebutuhan pasar melalui produk dengan harga terjangkau.

Selanjutnya perusahaan juga akan memperkuat rantai pasok berbasis daring agar mempermudah konsumen mengakses produk berkualitas dari Unilever dari berbagai tempat. “Upaya ini kami harapkan bisa mendukung pemulihan ekonomi nasional,” imbuh Reski.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus