Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Zulhas Sebut Tidak Ingin Fokus pada Beras untuk Mewujudkan Swasembada Pangan

Menko Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan akan fokus ke beberapa komoditas selain beras untuk mewujudkan swasembada pangan.

11 November 2024 | 15.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan akan fokus ke beberapa komoditas selain beras untuk mewujudkan swasembada pangan, di antaranya adalah jagung, tebu, dan lain sebagainya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Menteri Perdagangan 2022-2024 itu, program tersebut tidak boleh ada tawar-menawar dan harus terealisasi pada tahun 2028. “Soal swasembada pangan, bukan beras tapi pangan. Artinya, kalau pangan itu ada beras, ada jagung, ada tebu, dan lain-lain. Ini menjadi program yang sangat strategis,” katanya saat ditemui usai melantik pejabat tinggi pratama Kemenko Pangan di Ballroom Graha Mandiri, Senin, 11 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri yang kerap disapa Zulhas ini mengatakan telah melakukan rapat koordinasi bersama beberapa kementerian untuk program tersebut, di antaranya dengan Menteri Kehutanan dan Menteri Pertanian dalam membahas rencana cetak sawah baru.

Ketua Partai PAN ini juga membeberkan bahwa dalam waktu dekat akan berangkat ke Merauke untuk melihat pembukaan sawah baru dan juga optimalisasi sawah yang sudah beroperasi di daerah tersebut. Ia juga berharap persoalan pupuk dapat mendukung produksi beras dari sawah. Karena itu, ia menekankan agar distribusi pupuk bisa datang tepat waktu.

“Mudah-mudahan perintah Bapak Presiden Prabowo, 2028 kita akan swasembada pangan. Paling kurang beras, jagung, gula menuju. Bisa kita capai dengan dukungan semua pihak,” katanya.

Sebelumnya, Zulhas mengklaim pemerintah sudah memiliki garis besar strategi untuk mencapai swasembada pangan tersebut. Salah satunya, mengembangkan pertanian dan tanaman pangan di luar Pulau Jawa, seperti Papua. Ia berujar, mengandalkan Pulau Jawa untuk ketahanan pangan sudah tidak mungkin dilakukan karena persoalan keterbatasan lahan.

"Oleh karena itu, memang masa depan untuk menanam padi, gula (tebu), dan jagung, itu ada di Papua," kata Zulhas. "Sekarang kita lagi coba kembangkan garis besarnya di Merauke."

Namun ke depan, Zulhas menambahkan, pemerintah bakal membuat klaster pengembangan komoditas pangan. Klaster-klaster ini bakal dibagi berdasarkan kecocokan wilayah dengan tanaman yang bisa dikembangkan.

"Sulawesi cocoknya apa, misalnya cengkeh dan cokelat, maka di situ menjadi unggulan," ujar Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu. Artinya, kata Zulhas, pengembangan pangan untuk mewujudkan swasembada pangan di Indonesia tidak akan lagi digantungkan pada komoditas beras.

Riri Rahayu berkontribusi dalam tulisan ini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus