Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkap, harga-harga bahan pokok seperti minyak goreng dan gula di sejumlah daerah naik menjelang Ramadan. Informasi ini ia dapatkan usai melakukan kunjungan kerja, salah satunya ke Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ada beberapa daerah seperti Sumatera Utara, kemarin hasil kunjungan, harga minyak, termasuk minyak curah agak naik, juga gula agak naik,” ujar Zulhas dalam jumpa pers di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Rabu, 22 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena itu, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan akan mengadakan rapat lebih lanjut untuk mengevaluasi dan mengetahui penyebab kenaikan harga. Setelahnya, pemerintah akan mengambil kebijakan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Kendati harga sejumlah bahan pokok naik, Zulhas mengatakan stoknya saat ini masuh memadai untuk menghadapi Imlek, Ramadan, hingga Lebaran. Tapi hal ini tak mengurung langkah pemerintah untuk mengimpor daging. Tercatat 180 ribu daging reguler dan 100 ribu daging kerbau akan datang ke Indonesia untuk persiapan menghadapi Ramadan.
“Ya memang udah diputuskan (impor daging), harus segera diadakan. Kami akan monitor biar cepat. Jangan sampai nanti puasa, telat, enggak ada barang,” tuturnya.
Pemerintah sebelumnya memastikan memastikan bantuan pangan beras 10 kilogram tak akan dibagikan pemerintah kepada masyarakat pada Maret hingga April 2025 yang bertepatan dengan Ramadan hingga Idul Fitri. Pasalnya, pada bulan-bulan itu petani tengah panen raya sehingga produksi beras petani diprediksi akan naik.
"Puncak panen nanti Maret-April, agak maju sedikit. Jadi Maret-April enggak mungkin ada Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun bantuan pangan," ujar Zulhas itu dalam jumpa pers di Graha Mandiri, Jakarta, Senin, 6 Januari 2025.
Karena itu, eks Menteri Perdagangan ini mengatakan, pemerintah akan meninjau perkembangan perlunya SPHP dan bantuan pangan dibagikan kembali pada April. Ia mengatakan pada bulan itu, pemerintah akan kembali mengadakan rapat.
Kendati begitu, Zulhas belum dapat memastikan kapan bantuan pangan tambahan selama empat bulan itu akan dibagikan. Ia mengatakan masih akan memantau kondisi produksi pertani. Pemerintah tak ingin baik SPHP maupun bantuan pangan beras dibagikan saat panen berlimpah. "Nanti mengganggu harga," ujarnya.
Zulhas mengatakan, bantuan pangan beras baru akan dibagikan kembali oleh pemerintah saat musim kemarau atau paceklik.