Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Ashraf Sinclair Sempat Lakukan Crossfit, Bisa Merenggut Nyawa?

Banyak netizen yang mengaitkan kematian Ashraf Sinclair dengan olahraga crossfit yang sempat dilakukannya. Simak kata ahli.

20 Februari 2020 | 06.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi olahraga crossfit. Unsplash.com/Inspired Horizons

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Ashraf Sinclair meninggal pada Selasa, 18 Februari 2020. Ia menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (RS MMC) Kuningan, Jakarta pada usia 40 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut keterangan manajer Bunga Citra Lestari, Doddy, Ashraf dikenal sebagai sosok yang menjaga pola makan serta kebugaran tubuh dengan olahraga Crossfit. Beberapa jam sebelum meninggal, suami Bunga Citra Lestari diketahui melakukan Crossfit di pusat kebugaran di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan. Netizen pun banyak mengaitkan olahraga Crossfit dengan penyebab kematian Ashraf.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisakah Crossfit merenggut nyawa? Dokter spesialis olahraga Michael Triangto menjelaskan bahwa Crossfit adalah variasi olahraga yang menggunakan contoh gerakan berat dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya mengangkat ban truk atau menggerakkan tambang kapal.

Crossfit ditujukan untuk memberikan latihan yang melampaui batas-batasan seseorang. “Nah ini yang menjadi daya tarik tersendiri karena manusia suka ditantang,” katanya saat dihubungi Tempo.co pada Rabu, 19 Februari 2020.

Meski begitu, Michael tidak membenarkan jika Crossfit bisa merenggut nyawa. Sebab segala jenis olahraga pasti mempunyai manfaat untuk kesehatan tubuh. Adapun kematian bisa dialami jika seseorang berolahraga dengan berlebihan. “Olahraga apapun itu baik. Kalaupun orang meninggal akibat olahraga, itu bukan karena jenis olahraganya, tapi karena intensitasnya yang berlebihan sehingga memicu kerja jantung,” katanya.

Untuk itu, dalam menjalankan olahraga apapun termasuk Crossfit, Michael mengimbau agar setiap orang memperhatikan kondisi dan kemampuan tubuh masing-masing. “Jangan terlalu dipaksakan kecuali Anda memang sehat. Karena olahraga sekali lagi tujuannya untuk kebugaran, bukan menjadi malapetaka,” katanya.

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus