Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Berita Tempo Plus

<font color=#CC0000>Waspadai</font> Virus Metropolis

Muncul varian baru demam berdarah. Penyebabnya nyamuk Aedes aegypti yang menggigit orang dari berbagai suku dan bangsa, yang kemudian mengakibatkan ”perkawinan” antarvirus dengue. Model virus baru ini bercokol di kota-kota besar yang mobilitas penduduknya tinggi. Gejalanya pun samar, seperti panas tak terlalu tinggi dan badan terasa meriang biasa. Tingkat stres tinggi menambah risiko terkena penyakit tropis di musim hujan ini.

1 Februari 2010 | 00.00 WIB

<font color=#CC0000>Waspadai</font> Virus Metropolis
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DEMAM berdarah memang tidak pandang bulu. Dua pekan lalu serangan virus dengue yang muncul setiap kali musim hujan ini membuat Presiden Direktur PT Astra International Michael D. Rusmin meninggal. Agak muskil seorang petinggi perusahaan bergengsi bisa ”kecolongan” dengan gejala demam berdarah yang umum dan sudah banyak diketahui publik, yaitu panas tinggi 2-7 hari, keluar bintik merah, mual, pusing, dan tulang ngilu. Tapi begitulah. Menurut berita di media massa, laki-laki 56 tahun itu hanya merasa tidak enak badan—tak ada demam tinggi. Beberapa hari setelah merasa meriang itu, dia baru dibawa ke sebuah rumah sakit di Jakarta, lalu pindah ke Singapura.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus