Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada 11 masalah kulit utama yang spesifik paling sering dialami orang Indonesia. hal itu terungkap dari penelitian genom kulit yang dilakukan perusahaan teknologi produk kecantikan PT Paragon Technology and Innovation (ParagonCorp).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Skin genomic research merupakan penelitian yang kompleks. Di Indonesia, penelitian ini merupakan penelitian genomik pertama pada kulit masyarakat Indonesia dengan skala besar,” ujar Global Group Head Brand Development ParagonCorp, Alif Kartika, pada gelar wicara di Jakarta X Beauty (JXB) di Jakarta Convention Center, Minggu, 17 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penelitian dilakukan pada 515 subjek, terdiri dari 150 pria dan 365 wanita, dari delapan kelompok etnis terbesar di Indonesia, yakni Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Berdasarkan studi tersebut, ditemukan masalah kulit yang paling sering dialami masyarakat Indonesia adalah pembesaran pori (cheek sebaceous pores), garis lipatan leher (horizontal neck folds), dan garis senyum (nasolabial folds).
Dasar penciptaan produk yang sesuai
Selain itu, ParagonCorp juga mengidentifikasi masalah kulit seperti bintik pigmen, kerutan sudut bibir, leher kendur, kerutan bawah mata, kantung mata, kerutan dahi, kerutan interokular, dan lipatan nasolabial. Dengan temuan ini, penelitian genom kulit diharapkan dapat memberi pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme genetik penuaan kulit dan keragaman genetik di berbagai etnis di Indonesia, memungkinkan bisnis kecantikan untuk menciptakan produk yang sesuai dengan masalah-masalah tersebut ke depannya.
“Dengan menganalisis variasi genetik individu, penciptaan produk-produk perawatan kulit akan dapat sesuai dengan kebutuhan kulit di Indonesia yang beragam dengan menyesuaikan rutinitas perawatan kulit berdasarkan profil genetik seseorang dapat mengoptimalkan efektivitas dan memenuhi kebutuhan kulit yang spesifik,” kata salah satu tim peneliti, dr. Riris Asti Respati Sp.DV.
Penelitian genom kulit mengeksplorasi DNA, gen, dan variasi genetik yang terkait dengan karakteristik, fungsi, dan kondisi kulit. Sejak 2021, ParagonCorp telah melakukan studi tersebut, berkolaborasi dengan ahli genom dan sejumlah dermatolog.