Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

2 Pendekatan Kemenkes untuk Turunkan Angka Stunting

Kemenkes menerapkan dua pendekatan, spesifik dan sensitif, dalam upaya mencapai target penurunan angka stunting secara nasional.

26 Juni 2023 | 20.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi stunting. freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 2022, angka stunting nasional berada pada 21,6 persen. Diharapkan pada 2023 bisa turun menjadi 17,8 persen dan mencapai target 14 persen pada 2024. Kementerian Kesehatan menerapkan dua pendekatan, spesifik dan sensitif, dalam upaya mencapai target penurunan angka stunting  secara nasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Hal ini memang bukan masalah sesederhana memberikan makanan kepada anak-anak. Ada dua pendekatan utama secara nasional, yaitu pendekatan spesifik dan sensitif," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalan diskusi Forum Merdeka Barat 9, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Kementerian Komunikasi dan Informatika bertajuk “Langkah Penting Turunkan Stunting", Senin, 26 Juni 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dante menjelaskan pendekatan spesifik berkaitan dengan pemberian makanan tambahan pada anak, mencegah anak sakit, dan sebagainya. Sedangkan pendekatan sensitif berkaitan dengan faktor-faktor yang ada di lingkungan setempat, misalnya kemiskinan, sanitasi yang baik, budaya setempat, dan sebagainya.

"Misalnya pendekatan spesifik sudah dilakukan dengan memberikan makanan tambahan tetapi pendekatan sensitifnya tidak dilakukan, seperti angka diare meningkat akibat sanitasi jelek,maka itu juga akan menurunkan berat badan dan gizi anak-anak," jelasnya.

Ia menambahkan pendekatan sensitif yang berkaitan dengan kebiasaan tradisional suatu daerah dapat mempengaruhi angka stunting. "Misal, ada daerah yang melarang makanan tertentu bagi anak-anak, itu juga akan menurunkan angka program stunting. Jadi, memang butuh komitmen tidak dari pemerintah pusat saja secara eksklusif namun juga peran pemerintah daerah dan kementerian serta lembaga," tegasnya.

Ia menjelaskan perihal pemahaman mendasar stunting yang erat kaitannya dengan kekurangan gizi kronis pada anak-anak. "Pertama, yang harus dipahami bahwa angkanya didapat dari panjang badan dibagi umur. Tetapi, perhitungan tersebut harus dikaitkan dengan kekurangan gizi atau riwayat gizi buruk yang ada sebelumnya, yang kita kenal dengan wasting atau underweight," paparnya.

Wasting adalah penghitungan berat badan dibagi umur, sedangkan underweight penghitungan berat badan dibagi tinggi badan. Bila ada anak yang tinggi badan dibagi umur dalam definisi stunting adalah pendek tetapi tidak punya riwayat gizi buruk sebelumnya, maka dia tidak dikategorikansebagai stunting.

"Memang perawakannya saja pendek. Tetapi kalau ada riwayat kekurangan gizi sebelumnya, wasting dan underweight baru kita sebut sebagai stunting," jelasnya.

Pantau berat badan
Dante juga mengatakan pihaknya telah melakukan pengukuran dengan hasil stunting masih bisa terlihat pada anak dengan rentang usia sampai 5 tahun. Menurutnya, penentuan rentang usia 5 tahun sebagai cut off point dalam identifikasi stunting karena rentang waktu tersebut menentukan perkembangan otak anak yang akan turut mempengaruhi kualitas hidup, fisik, dan mentalnya pada saat dewasa kelak.

"Kekurangan gizi kronis terjadi pada usia 2-3 tahun. Kalau pada usia tersebut berat badannya tidak naik atau waktu ditimbang rata, maka itu berarti sudah masuk kondisi wasting. Tapi kemudian kalau dibagi tinggi badan dia tambah turun, maka masuk underweight. Ini masih terus terjadi sampai umur 5 tahun," imbuhnya.

Kurang gizi berakibat pada kondisi berat badan anak. Apabila berat badan semakin lama semakin kecil sesuai perkembangan umur dan akhirnya tinggi badannya berpengaruh, maka akan terjadi underweight atau kekurangan gizi.

"Kekurangan gizi timbul dalam bentuk berat badan dibagi tinggi. Kalau penurunan angka terus berlanjut maka akan jadi stunting. Karena itu, penanganan paling bagus untuk stunting bukan pada saat hal tersebut sudah terjadi tetapi jauh sebelum itu, yaitu pada saat gizi buruk mulai terlihat, harus cepat diobati," tuturnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus