Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lima orang pendaki asal Rusia ditemukan tewas saat mendaki Gunung Dhaulagiri. Tim penyelamat menemukan 5 jenazah pendaki di gunung setinggi 8.167 mdpl itu. Gunung Dhaulagiri merupakan bagian dari pegunungan Himalaya yang berada di wilayah Nepal, negara atap dunia, tempat sejumlah gunung tertinggi di dunia berada. Bukan hanya puncak Everest, di negara ini juga terdapat gunung dengan ketinggian lebih dari 8 ribu mdpl.
Gunung-gunung setinggi itu menjulang melewati death zone atau zona kematian. Di zona tersebut, lingkungan sangat tidak ramah untuk manusia. Selain kadar oksigennya tipis, suhu di zona itu dikenal ekstrem dan dapat berubah drastis. Zona kematian juga terpapar radiasi sinar matahari yang tinggi, hingga angin kencang tiada henti.
Saat berada di zona tersebut, fisik dan mental sangat terkuras. Sering kali, pendaki membutuhkan tabung oksigen tambahan di sana. Beberapa situasi berbahaya kerap mengintai misalnya longsoran salju, badai, hingga batu dan es yang jatuh dari atas berpotensi menelakai pendaki. Tak jarang, banyak pendaki yang tewas di gunung setinggi itu. Seperti lima pendaki dari Rusia tersebut.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini fakta-fakta 5 pendaki Rusia tersebut:
1. Mendaki gunung tertinggi ketujuh di dunia
Dilansir dari apnews.com, para pendaki asal Rusia tersebut berupaya mencapai puncak Dhaulagiri, gunung tertinggi di dunia nomor tujuh. Di Nepal, gunung ini merupakan gunung tertinggi ketiga setelah Gunung Everest yang memiliki tinggi 8.848 meter dan Gunung Kanchanjunga yang memiliki tinggi 8.598 meter.
Para pendaki ini naik ke Dhaulagiri pada musim pendakian musim gugur, yang tidak sepopuler musim semi, dimulai bulan lalu. Gunung-gunung lebih sepi, dan biaya izin pendakian juga lebih mudah diapat karena longgar.
2. Hilang kontak sejak Minggu
Menurut kantor berita resmi TASS, kedutaan besar Rusia di Nepal mengonfirmasi bahwa mereka telah diberitahu tentang kematian para pendaki, setelah kehilangan komunikasi dengan kelompok tersebut pada hari Minggu, hari ketika mereka memulai pendakian.
3. Satu orang dari rombongan selamat
"Anak-anak itu telah ditemukan. Mereka semua tewas ketika tali jatuh," tulis pendaki Anna Piunova di halaman Facebook-nya, seraya menambahkan bahwa kelompok tersebut awalnya terdiri dari enam pendaki.
Salah satu dari mereka, yang diidentifikasi sebagai Valeri Shamalo, jatuh sakit selama pendakian dan kembali ke kamp di ketinggian 6.100 meter, dari mana dia kemudian dievakuasi ke rumah sakit dengan helikopter.
4. Dua orang berhasil sampai puncak
Sementara itu, dua anggota tim pendakian telah mencapai puncak, namun sisanya memutuskan untuk kembali tanpa mencapai puncak, dan kontak radio dengan base camp pun hilang setelahnya.
5. Nasib jenazah belum diputuskan
Perlu dicatat bahwa rencana untuk mengevakuasi jenazah belum final, karena menghadapi kendala logistik yang signifikan seperti tenaga manusia, rencana yang matang, dan peralatan. Sumber juga mengonfirmasi bahwa tidak ada rincian lebih lanjut yang ditemukan mengenai para pendaki Gunung Dhaulagiri yang tewas.
6. Pertama kali didaki pada 1960
Gunung Dhaulagiri baru pertama kali didaki pada 1960 oleh para pendaki gabungan Swiss-Austria. Setelah pendakian tersebut sukses, gunung tersebut mulai menarik minat dan sudah didaki oleh ratusan pendaki dari seluruh dunia.
Dalam dunia pendakian, orang yang berhasil mencapai 14 puncak gunung dengan tinggi lebih dari 8 ribu mdpl disebut eight thousanders, sebuah gelar prestisius. Belum banyak pendaki gunung yang menyandang gelar tersebut. Untuk memperoleh rekor itu, seorang pendaki harus mencapai puncak 14 gunung dengan tinggi lebih dari 8 ribu mdpl. Salah satu dari 14 gunung tersebut adalah Dhaulagiri.
ANANDA RIDHO SULISTYA | AP NEWS | EFE.COM | JANG.COM
Pilihan Editor: 5 Sherpa Nepal Pemegang Rekor Unik Mendaki 14 Gunung Tertinggi di Dunia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini