Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Covid-19 telah meruyak ke Indonesia sejak Maret 2020, terbaru temuan subvarian Arcturus. Pemerintah sempat menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Masyarakat atau PPKM untuk menekan angka penularan Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa varian virus ini pun muncul. Varian terbaru adalah varian Omicron subvarian Arcturus atau XBB 1.16.
Kasus subvarian baru Covid-19
Pada hari Senin, 17 April 2023, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Mohammad Syahril mengumumkan tambahan kasus Covid-19 varian Omicron subvarian Arcturus. Terdapat lima kasus tambahan dari subvarian baru ini. Pengumuman tersebut disampaikan oleh Mohammad Syahril di konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari temuan 5 kasus baru tersebut, dua pasien berasal dari Kota Surabaya dan tiga pasien lainnya berasal dari Kota Jakarta.
“Semua pasien sudah sembuh. Ada lima kasus, dua dari Surabaya, tiga ada di Jakarta. Alhamdulillah semuanya membaik dengan gejala yang ringan,” ucap Mohammad Syahril.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan telah mengumumkan temuan dua kasus subvarian baru Covid-19 di akun resmi Twitter Kementerian Kesehatan. Dua kasus tersebut ditemukan pada tanggal 5 April 2023.
Dari dua kasus tersebut, satu kasus berasal dari pelaku perjalanan luar negeri atau PPLN dan satu kasus transmisi lokal. Dengan begitu, sudah terdapat 7 kasus Covid-19 varian Omicron subvarian Arcturus.
Kasus Covid-19 di Indonesia masih stabil
Masih menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan, subvarian baru Covid-19 ini berasal dari India dan telah menyebar di berbagai negara.
“Ini asal mulanya dari India itu sangat banyak. Untuk Indonesia, kalau kita melihat dalam satu minggu terakhir memang ada kenaikan kasus dan sudah ditemukan dua kasus di awal pada tanggal 5 April. Dan, hari ini kita umumkan ditambah lima jadi 7 kasus,” kata Mohammad Syahril.
Meski terjadi kenaikan kasus di Indonesia, angka kematian masih belum batas yang ditetapkan oleh WHO, yakni di bawah 1/100.000 penduduk dan pasien yang dirawat masih belum di atas 5/100.000 penduduk.
“Jadi ini parameter-parameter, walaupun terjadi kenaikan, tapi masih menunjukkan angka-angka di bawah standar WHO itu masih stabil. Ini menjadi catatan kita semua sebagaimana peringatan WHO bahwasanya pandemi masih ada dan kemungkinan akan terjadi kenaikan kasus karena varian baru,” ujar Mohammad Syahril lagi.
KEMENKES
Pilihan editor : Dinkes DKI Jelaskan 5 Karakteristik Pasien Kasus Covid-19 Arcturus di Jakarta
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.