Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mengkonsumsi air putih tentu sangat penting selama bulan puasa. Tidak berbeda dari hari-hari biasanya, tubuh yang sedang menahan nafsu makan dan minum juga tetap harus dipenuhi dengan 8 gelas atau 2 liter cairan setiap hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tahu mengapa? Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG), Diana Sunardi mengatakan bahwa kecukupan hidrasi sesuai kebutuhan, atau biasa disebut dengan hidrasi sehat, berperan untuk mengatur suhu tubuh, pembentukan sel dan keseimbangan cairan tubuh, serta berfungsi sebagai pelarut pada proses pencernaan makanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Air putih dapat mencapai sel tubuh kita dalam 5 menit setelah masuk saluran cerna. “Inilah mengapa kita perlu minum air mineral saat berbuka puasa, setelah makan, dan pada saat sahur,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo.co pada Selasa, 5 Mei 2020.
Diana juga menggarisbawahi pentingnya memilih air mineral yang berkualitas. Umumnya, ini harus mengandung zinc (Zn), magnesium (Mg), Natrium (Na), dan Selenium (Se). Sebab seluruhnya membantu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dan memperlancar pembentukan sel dan enzim, sehingga fungsi organ vital dapat berjalan dengan baik.
Terdapat pula aturan pemerintah untuk membantu mengidentifikasi minuman berkualitas dengan kandungan sedemikian rupa. “Sesuai persyaratan Permenkes No. 492 tahun 2010, biasanya air tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak berbau, serta tidak mengandung zat berbahaya bagi tubuh,” tuturnya.
Lalu, bagaimana cara agar kebutuhan air tetap terpenuhi meski harus berpuasa selama 13 jam? Diana mengatakan bahwa ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. “Tapi idealnya dapat dikonsumsi 2 gelas saat berbuka puasa, 4 gelas sepanjang malam hingga sebelum tidur, dan 2 gelas pada saat sahur,” ujarnya.