Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

9 Kebiasaan Buruk yang dapat Meningkatkan Risiko Terpapar Kanker Payudara

Kanker payudara dapat dicegah dengan meninggalkan sembilan kebiasaan buruk ini. Apa saja?

8 Maret 2025 | 14.26 WIB

Ilustrasi pencegahan bunuh diri dan kanker. Shutterstock
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi pencegahan bunuh diri dan kanker. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker payudara masih menjadi salah satu penyakit yang paling banyak menyerang perempuan di seluruh dunia. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), kanker payudara merupakan jenis kanker paling umum dengan jumlah kasus yang terus meningkat setiap tahunnya.

Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker ini, termasuk kebiasaana sehari-hari yang sering dianggap sepele. Dilansir dari Cancer.org, WebMD, dan Breastcancer, berikut adalah beberapa kebiasaan buruk yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

1. Merokok dan Paparan Asap Rokok

Merokok telah lama dikaitkan dengan berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara. Zat berbahaya dalam rokok dapat merusak DNA sel dan memicu pertumbuhan sel abnormal. Penelitian menunjukkan bahwa wanita pramenopause yang merokok memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan mereka yang tidak merokok. Selain itu, paparan asap rokok secara pasif juga dapat meningkatkan risiko yang sama.

2. Konsumsi Alkohol Berlebihan

Mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh, yang merupakan salah satu faktor utama pemicu kanker payudara. Sebuah penelitian dari American Cancer Society mengungkapkan bahwa wanita yang mengonsumsi dua hingga tiga gelas alkohol per hari memiliki risiko kanker payudara 20 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol.

3. Pola Makan Tidak Sehat

Makanan berlemak tinggi, terutama lemak jenuh dan makanan olahan, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Konsumsi daging merah berlebihan, makanan tinggi gula, dan rendah serat juga berkontribusi terhadap peradangan dalam tubuh, yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Para ahli gizi merekomendasikan diet seimbang yang kaya akan sayur, buah, dan biji-bijian untuk menurunkan risiko kanker payudara.

4. Kurang Aktivitas Fisik

Gaya hidup sedentari atau kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan peningkatan kadar estrogen dan insulin dalam tubuh. Kedua hormon ini diketahui memiliki keterkaitan dengan pertumbuhan sel kanker payudara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan setidaknya 150 menit aktivitas fisik sedang setiap minggu untuk menjaga kesehatan tubuh dan menekan risiko kanker.

5. Obesitas atau Kelebihan Berat Badan

Kelebihan berat badan, terutama setelah menopause, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara. Lemak tubuh yang berlebih dapat menghasilkan estrogen dalam jumlah lebih banyak, yang pada akhirnya meningkatkan risiko berkembangnya kanker. Menjaga berat badan ideal melalui pola makan sehat dan olahraga teratur sangat disarankan untuk mengurangi risiko ini.

6. Kurang Tidur dan Pola Tidur Tidak Teratur

Gangguan tidur yang terus-menerus, seperti bekerja shift malam atau tidur kurang dari enam jam sehari, dapat memengaruhi produksi hormon melatonin. Melatonin berperan dalam melindungi tubuh dari risiko kanker, termasuk kanker payudara. Karena itu, menjaga pola tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan.

7. Penggunaan Terapi Hormon dalam Jangka Panjang

Terapi hormon, terutama kombinasi estrogen dan progestin yang digunakan dalam jangka panjang, diketahui dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Wanita yang menjalani terapi hormon pascamenopause harus mempertimbangkan manfaat dan risikonya dengan berkonsultasi kepada dokter sebelum memutuskan penggunaannya.

8. Paparan Radiasi Berlebihan

Paparan radiasi dari pemeriksaan medis berulang seperti CT scan atau terapi radiasi dapat meningkatkan risiko mutasi sel yang menyebabkan kanker payudara. Meskipun pemeriksaan medis penting, sebaiknya dilakukan dengan bijak sesuai dengan anjuran dokter untuk mengurangi paparan radiasi yang tidak perlu.

9. Stres Kronis dan Manajemen Emosi yang Buruk

Meskipun stres tidak secara langsung menyebabkan kanker, stres kronis dapat berdampak buruk pada sistem kekebalan tubuh. Selain itu, stres juga sering kali menyebabkan perilaku tidak sehat seperti pola makan buruk, kurang tidur, atau konsumsi alkohol yang berlebihan. Oleh karena itu, mengelola stres dengan baik melalui meditasi, olahraga, atau aktivitas relaksasi lainnya sangat dianjurkan.

Eka Wahyu Pramita berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: 8 Mitos Tentang Kanker

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus