Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Matematika dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir logis, analitis, dan sistematis. Sayangnya, bagi sebagian siswa, matematika justru menyebabkan timbulnya emosi negatif, seperti takut gagal, yang malah merusak kemampuan mereka. Kondisi ini disebut sebagai kecemasan matematika.
Baca: Intip Lucunya Bill Gates Gunakan Matematika saat Potong Kue
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kecemasan matematika adalah perasaan tidak mampu, tegang, atau panik ketika berhadapan dengan operasi dan masalah matematika dalam situasi akademis dan sehari-hari. Salah satu faktor penyebab terjadinya kecemasan matematika adalah metode belajar yang tidak tepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah laporan dari University of Cambridge, Inggris, menggambarkan sifat dan resolusi dari apa yang disebut kecemasan matematika di kalangan siswa. Hasilnya, orang tua dan guru secara tidak sadar memainkan peran dalam perkembangan kondisi ini. Anak perempuan lebih rentan terhadap kecemasan ini daripada anak laki-laki.
"Kecemasan matematika setiap anak mungkin berbeda. Dengan asal dan pemicu yang unik, kami menemukan beberapa masalah umum di antara siswa sekolah dasar dan menengah yang kami wawancarai," kata Denes Szucs, pemimpin penelitian dari Departemen Psikologi, University of Cambridge.
Penelitian dilakukan terhadap 1.700 siswa di Inggris. Hasilnya, mereka merasa matematika lebih sulit daripada mata pelajaran lain. Siswa merujuk pada nilai buruk hasil tes atau perbandingan negatif dengan teman sebaya atau saudara kandung sebagai alasan untuk merasa cemas.
Menurut para ahli, kecemasan matematika sering hadir pada usia muda, tapi juga dapat berkembang saat anak tumbuh. "Temuan kami harus menjadi perhatian nyata bagi para pendidik. Kita harus mengatasi masalah kecemasan matematika sekarang untuk memungkinkan orang-orang muda ini berhenti merasa cemas ketika belajar matematika dan memberi mereka kesempatan untuk berkembang," kata Szucs.
Berikut adalah langkah untuk menaklukan kecemasan matematika
1. Terlibat
Keberhasilan siswa di sekolah telah terbukti meningkat jika orang tua terlibat secara positif dalam pendidikan
2. Bersikap Positif
Persepsi orang tua tentang matematika tidak hanya mempengaruhi perasaan anak tentang matematika, tapi juga prestasi mereka dalam pelajaran ini
3. Atasi Stereotip Gender
Tingkatkan kepercayaan bahwa matematika tidak memandang jenis kelamin dengan menyoroti prestasi yang dibuat oleh ilmuwan pria dan wanita
4. Pelajari Dasarnya
Pembelajaran hafalan sangat penting untuk kinerja matematika karena banyak konsep tingkat tinggi dibanding berdasarkan hafalan dan pengulangan fakta-fakta matematika
5. Ambil Langkah kecil
Dukung topik baru degan perlahan yang sudah dipahami anak-anak. Gunakan kesukaan bertahap dan berulang untuk membangun kepercayaan mereka.
6. Penerapan Matematika
Beri contoh penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari dan diskusikan bagaimana keterampilan matematika yang baik akan membuka pintu ke pilihan karier yang lebih besar
Baca: Ada Prinsip Matematika Rumit Saat Kadal Hijau Berubah Warna
7. Mendorong Berkembang
Penelitian telah menunjukkan bahwa upaya mengalahkan kemampuan dalam hal belajar matematika, jadi tetapkan harapan yang tinggi ketika menyemangati anak-anak.