JAMES Euland Jr. lahir. Alhamdulilah. Berkat ibunya memakai obat
tetes hidung.
Abangnya sendiri, Tyrone, lahir secara normal 11 tahun yang
lalu. Ceritanya ketika abangnya itu sudah besar, ibunya Gloria
Euland, 29 tahun, kepingin punya anak lagi. Sudah 4 tahun
Nyonya Fuland berobat ke dokter ahli kandungan. Namun anak yang
diharapkan belum datang juga. Akhirnya dari dokter ia mendapat
obat penyubur yang harus ditelan Ditambah obat tetes hidung yang
mengandung hormon kesuburan sintetis.
Hormon sebenarnya biasa diberikan melalui injeksi beberapa kali
dalam sehari di rumah sakit. Tapi dengan obat tetes hidung yang
baru itu, Nyonya Fuland tak perlu lagi repot-repot ke rumah
sakit. Cukup diteteskannya sendiri di rumah. Dan betul: akhirnya
dia hamil. Anaknya yang bernama James itu sekarang sudah berumur
setengah tahun.
Penemuan obat tetes hidung ini dipelopori Sheila Phansey, ahli
kandungan lan kebidanan dari Medical University of South
Carolina, AS. Untuk menolong wanita yang ingin melahirkan,
semula ia hanya memberikan clomiphene (obat penyubur yang juga
dipergunakan di Indonesia) Tapi kemudian dikombinasikannya
dengan tetes hidung yang mengandung Luteinizing Hormone
Releaing Hormone (LHRH) yang akan merangsang keluarnya telur.
Selain itu LHRH ini sangat berguna untuk mencegah terjadinya
efek samping dari cloiniphene, seperti anak kembar dan
membengkaknya telur.
Tapi metode pengobatan ini masih mencoba-coba, kata Phansey Lagi
pula hanya bisa dipergunakan untuk wanita yang tak bisa
mengeluarkan telur, dan tak tertolong oleh obat biasa.
Lima dari 8 pasien yang dicobanya dengan tetes hidung ini
berhasil bertelur. Tiga hamil. Hanya 2 yang melahirkan. Satu
lagi keguguran. "Tapi bukan lantaran obat ini," tulis Phansey
dalam berkala Journal of American Fertility Society, terbitan
terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini