Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Gelombang Anti-Kanker

Percobaan pengobatan kanker otak dengan gelombang elektromagnetis. tanpa rasa sakit, namun masih perlu pembuktian.

19 Juli 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DUA orang sarjana dari University of Maryland, Amerika Serikat, pertengahan Juni yang lalu melakukan percobaan yang berani untuk mengobati seorang penderita kanker otak. Mereka pasangkan antena ke dalam otak yang kena kanker dan membombardirnya dengan microwave (gelombang elektromagnetis). Antena tadi dilengkapi dengan pengukur temperatur dan sebuah kabel yang bisa dicantolkan ke sebuah generator microwave. Begitu peralatan tadi terpasang, gelombang-gelombang elektromagneus dlpancarkan. Bagian otak yang terserang kanker ganas itu dinaikkan suhunya menjadi 45øC atau 7,5øC di atas suhu normal. Panas ini rupanya membunuh sel-sel kanker tersebut. Setelah itu antena dibiarkan tinggal di otak. Besoknya penyakit itu dibom bardir lagi. Dan hari berikutnya digasak selama satu jam penuh. Lantas antena itu dicopot. Setelah pasien siuman, ia kelihatannya tak merasa kesakitan. "Dia terus menerus berbicara tentang goresan biru. Kami tertawan setengah mati. Rupanya dia ak merasakan sakit sedikit pun," cerita George Samaras, salah seorang yang melakukan pengeboman. Samaras (insinyur elektro dan ahli penyakit saraf) dengan rekannya Michael Saleman (ahli bedah saraf) sudah sejak 2 tahun yang lampau mencoba pengobatan dengan gelombang elektromagnetis. Namun cuma terbatas pada binatang percobaan sala. Baru beberapa bulan yang lalu mereka menemukan pasien sungguhan. Seorang usahawan berusia 28 dari Eropa. Kanker ganas di otak anak muda ini sudah dicoba diobati dengan berbagai macam obat. Dibedah dan disinar, tapi selalu kumat lagi. Sebelum melakukan pengobatan yang berani itu Samaras dan Saleman cemas kalau-kalau panas yang ditimbulkan microwave akan menyebabkan otak bengkak-memuai. Sehingga rongga kepala tertekan. Untunglah efek yang dikhawatirkan itu tak terjadi. Sedangkan kanker ganas tadi, yang besarnya segede jemk, sebagian berhasil dirontokkan. Tapi mereka masih harus menunggu beberapa bulan lagi untuk mengetahui apakah pengobatan itu berhasil atau tidak. Tapi tahu kumat lagi nanti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus