Pekerja di tempat binatu yang biasa menangani dry cleaning mungkin perlu sedikit waspada. Sebuah penelitian membuktikan bahwa zat kimia perchloroethylene (PCE) yang digunakan dalam dry cleaning ternyata berpotensi merangsang beragam kanker. Penyakit ganas ini bisa menyerang lidah, paru-paru, dan leher rahim. Tidak hanya itu, penyakit lain seperti radang paru-paru dan berkurangnya aliran darah ke jantung juga bisa terjadi gara-gara paparan PCE.
Adalah Dr. Avima M. Ruder dari National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH), di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat, yang melansir hasil penelitian itu di American Journal of Industrial Medicine, edisi terbaru. Bersama koleganya, ia memperbarui statistik tahun 1996 dan menganalisis 1.708 pekerja dry cleaning. Semua pekerja itu sebelumnya sudah diidentifikasi terpapar PCE, zat kimia yang dikenal merangsang terjadinya kanker pada binatang. Mereka sebagian juga sudah terpapar pelarut yang dipergunakan dalam proses cuci kering.
Sebagai pembanding, penelitian sebelumnya telah memperlihatkan bahwa para pekerja di binatu cuci kering mengalami peningkatan risiko terserang kanker kandung kemih dan buah zakar. Berikutnya, data tahun 1994, risikonya bertambah dengan kemungkinan terserang kanker kerongkongan dan usus. Data terakhir, tahun 1996, risiko bertambah lagi untuk terserang kanker lidah, paru-paru, dan leher rahim. Tak berlebihan kalau para pekerja di tempat binatu cuci kering dinyatakan punya risiko lebih tinggi 25 persen untuk menemui ajal akibat kanker daripada orang kebanyakan.
?Hasil ini menambah bukti bahwa pelarut yang digunakan dalam proses dry cleaning sifatnya memang merangsang terjadinya kanker,? ujar Ruder, seperti dikutip Reuters Health, pekan lalu. Karena itu, NIOSH merekomendasikan agar penggunaan PCE ditekan seminimal mungkin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini