Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Apa Itu Saraf Terjepit dan Bagaimana Metode Penanganannya

Saraf terjepit juga bisa mengakibatkan rasa sakit menyebar ke leher, bahu, lengan, sampai tungkai kaki.

19 Januari 2022 | 17.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Nyeri tubuh/pegel linu. tantasalute.i

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara Hanung Bramantyo belum lama ini menjalani operasi saraf. Dokter mendiagnosa Hanung mengalami saraf kejepit atau yang dikenal dengan istilah medis herniated nucleus pulposus (HNP). Hanung mengalami kondisi tersebut setelah melakukan fitness tanpa pelatih.

Saraf kejepit adalah kondisi yang mengacu pada cedera saraf di tulang belakang. Saraf terjepit terjadi ketika ada kompresi atau tekanan berlebihan pada saraf. Tekanan ini mengganggu fungsi saraf, sehingga mengakibatkan rasa sakit, kesemutan, mati rasa, dan lemah. 

Peradangan atau tekanan pada akar saraf di tulang belakang dapat memicu nyeri leher hingga sepanjang punggung sampai ke bawah. Saraf kejepit juga bisa mengakibatkan rasa sakit menyebar ke leher, bahu, lengan, sampai tungkai kaki. Ketika sudah merasakan nyeri yang semakin lama kian berat, maka jangan meremehkan kondisi itu.

Sejumlah kondisi yang dapat memicu tekanan pada jaringan saraf adalah cedera, rematik, stres, kegiatan olahraga tanpa pemanasan dan persiapan yang cukup. Faktor lainnya yang menimbulkan penyakit saraf terjepit termasuk diabetes, obesitas, posisi tidur yang tidak nyaman, dan lainnya.

Berbagai cara sederhana untuk mencegah saraf kejepit antara lain, tidak berada dalam satu posisi yang sama dalam jangka waktu lama, sering melakukan peregangan, hingga menjaga berat badan ideal.

Adapun perawatan yang umumnya diterapkan untuk saraf terjepit antara lain:

  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen dapat mengurangi pembengkakan.
  • Kortikosteroid oral untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit.
  • Terapi fisik untuk membantu meregangkan dan memperkuat otot.
  • Operasi untuk penanganan lebih lanjut apabila terapi obat dan fisik belum memberikan hasil maksimal.

ANDINI SABRINA | MAYO CLINIC | WEB MD

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus