Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kadar gula darah naik secara tiba-tiba dapat menjadi tanda penting bagi kesehatan tubuh yang perlu diwaspadai. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, baik penderita diabetes maupun orang tanpa riwayat penyakit tersebut, sebagai respons terhadap gaya hidup, pola makan, atau stres.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika tidak ditangani dengan baik, gula darah yang tinggi dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kerusakan organ tubuh dan gangguan fungsi metabolisme. Karena itu, penting untuk memahami langkah-langkah yang tepat dalam menanganinya, baik melalui perubahan gaya hidup, pengelolaan stres, hingga tindakan medis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gejala Kadar Gula Darah Naik
Dilansir dari NHS, gejala gula darah tinggi biasanya berkembang secara perlahan dan sering kali baru terasa ketika kadar gula darah sudah mencapai tingkat yang sangat tinggi.
Beberapa gejala yang umum dialami meliputi:
- rasa haus yang berlebihan,
- sering buang air kecil,
- merasa lemas atau lelah,
- penglihatan menjadi buram, dan
- penurunan berat badan yang tidak terjelaskan.
Penyebab Gula Darah Tinggi
Pada penderita diabetes, kadar gula darah tinggi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
- kondisi tubuh yang kurang sehat,
- tekanan atau stres emosional,
- konsumsi makanan manis atau bertepung secara berlebihan,
- kurangnya aktivitas fisik dibanding biasanya, dan
- melewatkan dosis obat diabetes.
Selain itu, gula darah tinggi juga dapat terjadi jika obat diabetes yang digunakan tidak bekerja dengan optimal, jika Anda mengonsumsi obat tertentu (seperti steroid), atau baru saja menjalani prosedur operasi.
Cara cepat Menurunkan Gula Darah
Dilansir dari Healthline, menangani gula darah tinggi sejak dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius seperti ketoasidosis diabetik (DKA). Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu:
1. Minum insulin sesuai resep
Gula darah tinggi biasanya terjadi karena kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh menggunakan insulin dengan baik. Pemberian insulin sesuai anjuran dokter dapat membantu menurunkan gula darah dengan cepat. Pastikan untuk memeriksa kadar gula darah 15 menit setelah pemberian insulin untuk memastikan efektivitasnya dan mencegah hipoglikemia.
2. Olahraga
Aktivitas fisik adalah metode efektif untuk menurunkan gula darah, karena meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin dan membantu sel-sel menggunakan glukosa untuk energi. Namun, jika kadar gula darah Anda di atas 240 mg/dL, periksa keberadaan keton dalam urin terlebih dahulu. Hindari olahraga jika terdapat keton, karena dapat meningkatkan kadar gula darah lebih tinggi.
Meskipun olahraga bermanfaat, aktivitas fisik berat dalam waktu singkat dapat sementara menaikkan gula darah akibat respons stres tubuh yang memicu pelepasan glukagon.
3. Minum air putih
Dilansir dari Medical News Today, memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik sangat penting untuk kesehatan dan membantu mengelola kadar gula darah. Dehidrasi adalah kondisi di mana tubuh kekurangan cairan, dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Ketika tubuh memiliki lebih sedikit air, konsentrasi gula dalam darah menjadi lebih tinggi. Dengan demikian, meningkatkan asupan cairan, terutama air putih, dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
4. Kurangi asupan karbohidrat
Diet rendah karbohidrat berfokus pada membatasi jumlah karbohidrat yang dikonsumsi, karena karbohidrat memiliki dampak lebih besar terhadap peningkatan kadar gula darah dibandingkan jenis makanan lain. Penelitian menunjukkan bahwa pola makan rendah karbohidrat dapat membantu seseorang mengontrol dan menstabilkan gula darahnya.
Namun, diet ini mungkin tidak cocok untuk semua orang dan bisa jadi sulit dipertahankan dalam jangka panjang. Karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis atau ahli gizi sebelum memulai pola makan rendah karbohidrat.
5. Tidur yang cukup
Tidur yang cukup memainkan peran penting dalam pengelolaan diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa sebaiknya tidur setidaknya tujuh jam per malam untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Kurang tidur dapat mempengaruhi tubuh dengan berbagai cara, seperti meningkatkan resistensi insulin, memicu rasa lapar berlebihan, dan mendorong keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat serta gula.
Selain itu, kurang tidur juga dapat menyulitkan seseorang untuk mempertahankan berat badan ideal, meningkatkan tekanan darah, melemahkan sistem imun dalam melawan infeksi, serta meningkatkan risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.
Pilihan Editor: Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi