Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Clingy merupakan istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan sifat seseorang dalam suatu hubungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sifat clingy sebenarnya bisa menjadi tanda kasih sayang. Tapi di sisi lain, sifat clingy juga membawa dampak yang buruk terhadap hubungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lalu sebenarnya, apa arti dari clingy? Berikut pengertian, ciri-ciri, dan cara mengatasi clingy dalam hubungan.
Pengertian Clingy
Clingy berasal dari kata bahasa Inggris yang artinya "melekat" atau "bergantung”. Kata clingy biasa digunakan untuk menggambarkan sifat seseorang yang selalu ingin dekat, membutuhkan perhatian lebih, atau sulit berjauhan dalam hubungan.
Secara sederhana, clingy adalah sifat atau perilaku seseorang yang menunjukkan ketergantungan emosional yang berlebihan terhadap orang lain.
Orang yang clingy cenderung merasa tidak nyaman jika berada jauh dari orang yang mereka cintai dan sering kali membutuhkan perhatian terus-menerus untuk merasa aman dan dihargai.
Ciri-Ciri Perilaku Clingy
Berikut adalah beberapa ciri umum perilaku clingy.
1. Menghubungi Terus-menerus
Orang yang clingy sering kali terus-menerus mengirim pesan atau menelepon pasangannya, bahkan jika mereka hanya berpisah untuk waktu yang singkat.
2. Sering Curiga
Orang yang clingy kepada pasangan cenderung merasa cemas atau curiga apabila pasangannya membutuhkan waktu sendiri atau menghabiskan waktu dengan orang lain.
3. Memiliki Rasa Cemas Berlebihan
Orang clingy juga sering merasa cemas atau takut kehilangan orang yang mereka cintai, sehingga mereka berusaha terus-menerus memastikan hubungan mereka aman.
4. Meminta Kepastian Secara Terus-menerus
Ciri-ciri clingy selanjutnya adalah sering kali meminta konfirmasi atau kepastian dari pasangannya bahwa mereka masih dicintai atau dihargai.
5. Mengorbankan Diri Sendiri
Tak jarang, orang yang clingy mengesampingkan kebutuhan atau keinginan mereka sendiri demi menjaga hubungan dengan orang lain.
Penyebab Perilaku Clingy
Bagi beberapa orang, sifat clingy memang terasa menyebalkan. Meski begitu, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang menjadi clingy. Berikut diantaranya.
1. Pengalaman Trauma di Masa Lalu
Trauma seperti kehilangan orang yang dicintai atau pengalaman penolakan dapat membuat seseorang merasa takut kehilangan hubungan di masa sekarang.
2. Rendahnya Rasa Percaya Diri
Orang dengan rasa percaya diri yang rendah mungkin merasa bahwa mereka tidak cukup baik sehingga mereka membutuhkan kepastian terus-menerus dari orang lain.
3. Ketergantungan Emosional
Ketergantungan emosional terjadi ketika seseorang merasa bahwa kebahagiaan mereka sepenuhnya bergantung pada hubungan dengan orang lain. Hal ini bisa menyebabkan seseorang menjadi clingy.
4. Pengalaman Hibungan yang Tidak Sehat
Hubungan masa lalu yang penuh dengan ketidakpastian atau pengkhianatan dapat membuat seseorang menjadi lebih clingy di hubungan berikutnya.
Cara Mengatasi Perilaku Clingy
Perilaku clingy pada dasarnya bisa diatasi dengan beberapa cara. Berikut adalah langkah yang dapat diambil untuk mengatasinya:
1. Bangun Rasa Percaya Diri
Untuk mengatasi perilaku clingy, fokuslah pada pengembangan diri dan kepercayaan diri. Anda bisa melakukan sejumlah aktivitas yang diminati agar hidup menjadi lebih mandiri dan bahagia.
2. Komunikasi yang Jelas
Jika merasa pasangan Anda terlalu clingy, maka alangkah baiknya bicarakan perasaan Anda dengan cara yang jujur. Meski begitu komunikasikan dengan bahasa yang tetap menghormati perasaannya.
3. Kelola Kecemasan
Apabila perilaku clingy disebabkan oleh rasa cemas, coba lakukan untuk latihan relaksasi seperti meditasi atau konseling. Ini dapat membantu mengelola perasaan tersebut.
4. Fokus pada Kemandirian
Cara mengatasi perilaku clingy yang terakhir adalah mencoba untuk menemukan kebahagiaan dari dalam diri sendiri, bukan hanya dari hubungan Anda dengan orang lain.