Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Radikal bebas merupakan bagian dari proses alami dalam tubuh. Namun radikal bebas juga dapat bersumber dari luar tubuh. Radikal bebas ini tidak berbahaya jika diimbangi de ngan antioksidan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Radikal bebas bisa berbahaya jika melampaui kadar yang dapat ditangani tubuh. Dengan ini, radikal bebas dapat berdampak pada kerusakan dalam tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip dari laman NCBI, radikal bebas berasal dari proses metabolisme esensial normal dalam tubuh manusia atau dari sumber eksternal seperti paparan sinar-X, ozon, merokok, polusi udara, dan bahan kimia industri.
Pembentukan radikal bebas terjadi terus menerus di dalam tubuh. Sel ini menjadi konsekuensi dari kedua reaksi enzimatik dan nonenzimatik. Reaksi enzimatik, berfungsi sebagai sumber radikal bebas, termasuk yang terlibat dalam rantai pernapasan, di fagositosis, dalam sintesis prostaglandin, dan sitokrom P-450 sistem.
Selain itu, radikal bebas juga dapat terbentuk pada reaksi nonenzimatik oksigen dengan senyawa organik yang diprakarsai oleh reaksi pengion. Beberapa sumber radikal bebas yang dihasilkan secara internal di antaranya yaitu: Mitokondria, Xantin oksidase, Peroksisom, Peradangan, Fagositosis, Jalur arakidonat, Latihan, cedera iskemia/reperfusi.
Beberapa sumber radikal bebas yang dihasilkan secara eksternal adalah asap rokok, pencemar lingkungan, radiasi, obat-obatan tertentu, pestisida, pelarut industri dan ozon.
WINDA OKTAVIA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.