Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Bahaya Radikal Bebas pada Kulit Anak

Radikal bebas seperti asap rokok dan polusi udara dapat menyebabkan bakteri baik di kulit berubah menjadi jahat dan menyerang skin barrier anak.

26 Juli 2024 | 22.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak Dimple Nagrani mengatakan asap rokok dan polusi udara di kota besar dapat berdampak pada kesehatan kulit anak dan menyebabkan iritasi. Radikal bebas seperti asap rokok dan polusi udara dapat menyebabkan bakteri baik di kulit berubah menjadi jahat dan menyerang skin barrier anak. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sama saja radikal bebas akan ketransfer ke kulit bayi dan itu bisa menyebabkan gatal-gatal di kulit, menyebabkan kulit iritasi. Jadi bukan hanya menyebabkan asma yang kita sebut passive smoking," kata lulusan Universitas Indonesia itu dalam acara diskusi kesehatan kulit di Jakarta, Jumat, 26 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anak juga jadi mudah sakit karena kulit yang rusak menyebabkan pori-pori membesar sehingga kuman dan bakteri mudah masuk ke tubuh. Selain merokok, kebiasaan memilih sabun dengan busa banyak juga tidak berpengaruh pada kebersihan kulit. 

Busa yang banyak tidak menjamin tubuh anak bersih dari kuman. Perlu perhatian orang tua untuk memilih sabun anak yang tidak terlalu banyak busa untuk menjaga kesehatan kulitnya.

"Kita enggak membutuhkan busa untuk membersihkannya. Kita tahu buat anak kecil malah banyak produk yang memang enggak terlalu berbuih, itu bisa menjaga kesehatan kulit anak. Jadi itu harus diperhatikan juga," ucapnya.

Mandi dua kali saja
Dimple juga menyarankan mandi cukup dua kali sehari dengan air dingin atau hangat dan jangan terlalu sering mandi dalam sehari karena bisa membuat lapisan minyak alami di kulit menghilang. Jika anak terlihat menggaruk badan, ada baiknya jangan langsung memberikan obat gatal. 

Pastikan kurangi penyebab gatal dari produk yang dipakai, lingkungan tempat tinggal, dan makanan. Namun jika anak terus menggaruk sampai mengganggu waktu tidur dan menjadi tantrum, Dimple menyarankan membawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Kelihatan kulitnya merah enggak hilang pakai produk, tunggu tujuh hari, tambah buruk wajib bawa ke dokter untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut," tutur Dimple.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus