Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepergian Chef Harada tentunya membawa kesedihan mendalam bagi keluarga, tidak terkecuali anaknya Ayumi Harada. Chef asal Jepang ini baru mengeluhkan sakit pada momen Tahun Baru 2018 lalu, dan dalam waktu kurang dari tiga bulan. Kondisi Chef Harada terus menurun sampai akhirnya meninggal dunia pada Senin, 19 Maret 2018. Selama masa sakit chef dengan nama lengkap Muhammad Hiromitsu Harada ini sempat ditemani sang anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ayumi memang terlihat dekat dengan sang ayah. Di akun instagram pribadinya, Ayumi sempat beberapa kali memamerkan foto ayahnya. Sejak 25 Februari 2018, Ayumi pun terus menerus mencoba memberikan semangat kepada sang ayah melalui unggahannya. Hingga 19 Maret 2018, Ayumi juga mengunggah fotonya dengan sang ayah yang sedang mengenakan kimono. Dalam keterangan foto, Ayumi seolah mengatakan kepada sang ayah bahwa ia melihat perjuangan ayahnya sejak awal. Baca: Karyawan Sering Berhenti, Apa yang Salah dari Tim HRD?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan melihat perjuangan sang ayah, Ayumi pun merasa semakin sayang kepada ayahnya. "Papa benar-benar hebat. Tiada yang akan bisa ganti posisimu di hatiku pa. Papa adalah super heroku. Always, Always. rest in Peace Papa," tulisnya.
Selain dalam foto, Ayumi ternyata sempat mengunggah puisi khusus untuk kesembuhan sang ayah. Melalui akun blog pribadinya, ayummyy426.blogspot.co.id, Ayumi menulis puisi berjudul Ayah pada 26 Februari 2018. Simak puisi mengharukan Ayumi untuk Chef Harada. Dalam puisi itu, Ayumi masih terus berharap kesembuhan dan perlindungan Tuhan untuk Ayahnya.
Ayah
Sejak kecil dan sampai kapanpun
Ayah selalu akan menjadi Super Hero saya.
Ayah selalu menjadi Teman saya.
Ayah selalu menjadi komedian bagi saya.
Ayah selalu menjadi kekasih saya.
Ayah selalu menjadi penyemangat saya.
masakan Ayah selalu menjadi favorit saya. Terenak dan penuh dengan cinta.
Chef Harada. Instagram
ketika Ayah ketawa, Hati terasa sangat adem.
ketika Ayah memanggil nama saya, saya selalu akan merindukan nya.
ketika Ayah sedang marah, saya merasa takut seperti anak yang sedang dihukum.
ketika Ayah sedih, saya juga akan ikut bersedih.
ketika Ayah semangat, saya ingin mendukung nya.
ketika Ayah sakit, nafsu makan saya berkurang dan tidak merasakan lapar...
melihat Ayah berbaring lemas disambungi dengan banyak selang,
hati saya merasa hancur.
karena sosok superman yang selalu saya lihat, berbeda dimata saya sekarang.
setiap malam saya menemani dan selalu memimpikan dirinya.
ketika saya terbangun, orang yang pertama akan saya samperin adalah Ayah.
diawali dengan ''bismillah'' agar Ayah akan cepat sembuh,
selalu ''Alhamdulillah'' ketika melihat Ayah tersenyum semangat. Baca: 4 Jurus Anti Kerutan di Kulit Wajah, Ada Jeruk Nipis
kalau dulu saya yang sering meminta manja kepada Ayah.
sekarang berubah Ayah yang meminta manja kepada saya.
tangan Ayah yang dulu terasa sangat besar di tangan saya, sekarang sangat lah kecil. tinggi badan Ayah yang dulu sangat terlihat besar, sekarang sangat lah kecil.
Saya yang dulu sangat kecil menjadi Besar seperti Ayah yang dulu sangat besar.
tetapi siapapun tidak akan bisa melebihi sosok Ayah saya.
pengorbanan Ayah yang sangat sangat sangat tidak bisa saya kembalikan,
akan selalu saya ingat. Baca: Rumus Pensiun : Siapkan Sejak Dini, Tilik 6 Langkahnya
Ayah,
selalu berdoa dan meminta kepada Allah untuk yang terbaik.
untuk mu dan untuk keluarga mu.
Saya,
Sangat Cinta kepadamu dan selalu mendoakan mu untuk yang terbaik.
Cepat Sembuh ya papa :)