Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Gaya Hidup Tak Sehat Picu Naiknya Kasus Diabetes di Usia Muda

Dokter penyakit dalam mengatakan kenaikan angka diabetes di usia muda dipicu gaya hidup tak sehat yang disebabkan berbagai faktor.

10 Januari 2025 | 20.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi diabetes. Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Data laporan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menyebut peningkatan prevalensi diabetes melitus pada penduduk berumur di atas 15 tahun berdasarkan hasil pengukuran kadar gula darah, naik 11,7 persen dibanding  sebelumnya 10,9 persen berdasar Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Dokter di KSM Penyakit Dalam Rumah Sakit Universitas Indonesia, dr. Faisal Parlindungan, Sp.PD-KR, mengatakan kenaikan angka diabetes di usia muda dipicu gaya hidup tak sehat yang disebabkan berbagai faktor. Salah satunya konsumsi tinggi gula.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pola makan tidak sehat dengan konsumsi makanan dan minuman tinggi gula atau pun lemak dapat menjadi salah satu faktor penyebab diabetes," katanya, Jumat, 10 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Faisal menjelaskan diabetes melitus (DM) tipe 2 berkaitan erat dengan gaya hidup. Mekanisme dasar terjadinya diabetes tipe 2 karena resistensi insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. Meningkatnya risiko resistensi insulin dipicu gaya hidup yang dijalani apabila sering mengonsumsi gula atau karbohidrat yang tinggi, jarang berolahraga, konsumsi lemak yang tinggi, dan merokok. Kurang asupan sayur juga dapat berkontribusi karena sayuran memiliki serat yang memperlambat penyerapan gula dalam usus.

"Akibatnya insulin tidak bisa mengendalikan kadar gula darah sehingga terjadi DMT2," ujarnya.

Gaya hidup tak sehat
Melihat pola gaya hidup anak muda zaman sekarang, dengan maraknya jajanan yang tinggi lemak dan gula serta kurangnya aktivitas fisik dapat dikatakan sebagai bentuk gaya hidup tidak sehat apabila menjadi kebiasaan yang berkelanjutan. Terlebih berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, perokok aktif di kalangan anak muda tercatat sebesar 56,5 persen.

"Yang jelas bukan merupakan gaya hidup yang sehat karena menjadi risiko banyak penyakit metabolik seperti diabetes, penyakit jantung, dan lain-lain," ucapnya.

Faisal juga menjelaskan faktor lain seperti berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Tak hanya diabetes tipe 2, ada jenis diabetes lain, yaitu diabetes tipe1 berupa penyakit autoimun, diabetes gestasional, salah satu kondisi yang bisa dijumpai pada kehamilan, dan diabetes melitus akibat penggunaan obat-obatan yang bisa menaikkan dan mengganggu regulasi kadar gula darah. Ia menambahkan konsumsi gula tambahan yang dianjurkan maksimal 50 gram atau empat sendok makan per hari.

"Konsumsi karbohidrat sebaiknya di rentang 45-60 persen kebutuhan kalori," jelasnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus