Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Bagian Wajah Ini Sering Dilupakan Ketika Memakai Tabir Surya

Kita sering melupakan titik-titik tertentu pada wajah untuk mengaplikasikan tabir surya.

2 Agustus 2018 | 08.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Sunblock/krim tabir surya. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bagian tubuh yang paling umum untuk menandakan kanker kulit adalah wajah. Tapi kita sering melupakan titik-titik tertentu pada wajah untuk mengaplikasikan tabir surya. Hal ini berdasarkan hasil penelitian terbaru yang disampaikan dalam konferensi tahunan asosiasi dokter kulit di Inggris.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebanyak 10 persen bagian wajah dilupakan ketika mengaplikasikan tabir surya. Area yang paling terlupakan yang tampilkan oleh kamera sensitif ultraviolet adalah area sekitar kelopak mata. Area ini adalah area di mana 5 sampai 10 persen munculnya kanker kulit.

Penelitian yang dilakukan University of Liverpool melibatkan 57 pria dan wanita untuk mengaplikasikan tabir surya tanpa pentunjuk apapun. Kemudian mereka difoto menggunakan kamera khusus saat wajah selesai diolesi tabir surya. Dari kamera tersebut diketahui area yang tertutup dengan tabir surya berwarna hitam. Para peneliti menggunakan analisis komputer untuk memeriksa kembali, bahwa rata-rata 9,5 persen orang melewatkan area sekitar mata. 13 persennya melewatkan kelopak mata, dan 77 persen melupakan area antara mata dan pangkal hidung.

Mereka kemudian meminta partisipan kembali ke laboratorim untuk kunjungan tindak lanjut dan mengaplikasi ulang tabir surya. Mereka juga diberikan tambahan informasi tentang kanker kulit di bagian area mata. Ada sedikit perbaikan dalam pengaplikasian tabir surya pada bagian kelopak mata, tapi tidak untuk bagian antara mata dan hidung. Bahkan setelah diberikan informasi tambahan tentang kanker kulit, 7,7 persen bagian wajah mereka belum terlindungi.

Menurut peneliti Kevin Hamill yang juga dosen ilmu mata dan penglihatan hasil penelitian ini mengecawakan tapi tidak mengejutkan. "Studi-studi lain telah menunjukkan bahwa kebanyakan orang menerapkan kurang dari setengah dari jumlah tabir surya yang diperlukan untuk mencapai perlindungan seperti yang janji dalam iklan produk,” ujarnya.

Ketika peneliti menindaklanjuti dengan memberikan informasi mengapa area mata tidak tertutup dengan baik, hanya setengahnya dapat menerima alasan tertentu. “Itu bukan keputusan sadar, kebanyakan orang berpikir bahwa mereka telah memberikan perlindungan efekti pada bagian kelopak mata,” ujra Hamill. Hal ini sangat mengkhawatirkan jika mereka menghabiskan terpapar sinar matahari lebih lama dan mereka berpikir sudah terlindungi.

Hamill tahu betul menerapkan tabir surya di daerah dekat mata cukup sulit, bahkan banyak produsen tabir surya yang memperingatkan hal tersebut. Selain itu sekitar seperempat responden mengatakan takut matanya mengalami iritasi. Jadi sangat penting menurut Hamill untuk tidak mengandalkan tabir surya saja. "Anda ingin lebih menerapkan tabir surya secara menyeluruh, tapi juga dapat menggunakan perlindungan lain seperti sunglasses yang dapat melindungi daerah berisiko tinggi di sekitar mata, atau topi,” ujar Hamill.

Dia juga menyarankan untuk menggunakan tabir surya yang formulanya tahan air khusus wajah sehingga tidak meyengat bagian mata. Hamill mengingatkan agar menggunakan tabir surya dalam jumlah banyak dan sering menerapkannya kembali sering terutama pada wajah dan leher. Area itu di mana lebih dari 90 persen sel basal karsinoma, bentuk paling umum dari kanker kulit terdiagnosis. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus