Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di era digital ini, banyak orang senang membagikan berbagai kisah kehidupan di media sosial, bahkan sesuatu yang bersifat pribadi. Hal ini pun dimanfaatkan penipu atau penjahat siber untuk mencari keuntungan dan mengeruk uang korban.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jangan asal bagikan apapun di media sosial agar tak jadi target kejahatan siber. Berikut tujuh di antaranya, dilansir dari Fox News Digital.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Status hubungan
Lajang, janda, atau duda sering menjadi sasaran. Contohnya Rosalie Douglas asal Amerika Serikat yang berusaha mencari pasangan lewat kencan daring dan menyebut statusnya yang janda. Dua penipu pun mendekatinya dan ia mengalami kerugian hingga USD 430.000 atau hampir Rp 700 juta.
Rencana liburan
Seorang perempuan bernama Tiffany membagikan rencana liburannya dengan kapal pesiar di Facebook dan memamerkan tiketnya. Ia tak sadar nomor referensi kode pemesanan terlihat jelas. Pada hari yang sama, seorang penipu membuat akun Carnival dengan menggunakan kode konfirmasi Tiffany. Kode pemesanan Tiffany pun langsung batal dan rencana perjalanan senilai USD 15.000 pun hancur.
Video Anda berbicara
Peralatan kecerdasan buatan membuat orang dengan mudah menciptakan video palsu. Contohnya seorang wanita bernama Sam mengaku ada yang mencuri gambar wajahnya untuk mempromosikan produk tak jelas di TikTok.
Barang elektronik mahal yang akan dijual
Hati-hati jika ingin menjual barang elektronik mahal lewat lewat media sosial atau secara online, apalagi dengan janji bertemu langsung pembeli. Bisa-bisa Anda justru akan dirampok saat bertemu.
Rute perjalanan atau bersepeda
Aplikasi kebugaran dengan trek GPS memang canggih. Hati-hati jangan sampai GPS ini dilacak orang lain yang bermaksud jahat, ia akan memantau lokasi Anda atau mengikuti Anda di rute yang biasa dilewati.
Aktivitas sekolah anak
Banyak orang tua bangga dengan yang dilakukan anak-anaknya dan sering memamerkan foto-foto mereka di media sosial. Tapi memotret anak di depan sekolahnya atau tempat ia berlatih sepakbola tidak bijaksana. Anda tak tahu siapa saja yang akan melihat. Jangan sampai anak jadi korban penculikan atau kejahatan.
Detail pekerjaan
Jangan pernah bagikan detail pekerjaan di media sosial, seperti di mana Anda bekerja, jabatan, dan proyek yang sedang dikerjakan. Bisa jadi banyak yang mencari celah untuk berbuat kejahatan.